Jakarta, BIZNEWS.ID - Akhir-akhir ini mungkin kamu lagi sering mendengar tentang istilah Gastronomi dalam agenda pariwisata Indonesia. Apa itu Gastronomi? Yuk kita bahas.
Kata Gastronomi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu gaster yang berarti “perut” dan nomos yang bermakna “aturan” atau “hukum”. Secara harfiah, gastronomi dapat diartikan sebagai seni atau aturan yang mengatur tentang perut.
Dalam KBBI, gastronomi dijelaskan sebagai seni menyiapkan hidangan yang lezat. Namun, maknanya berkembang lebih luas, sering dikaitkan dengan seni, filsafat, aspek sosial, budaya, hingga antropologi makanan.
Secara sederhana, Gastronomi juga dapat diartikan sebagai kebiasaan makan dari suatu daerah yang berhubungan dengan budaya masyarakat setempatnya.
Lalu, mengapa istilah wisata gastronomi muncul dalam dunia pariwisata Indonesia?
Menurut UNWTO, wisata gastronomi adalah perjalanan wisata ke suatu daerah yang menjadikan makanan sebagai tujuan utama rekreasi. Bedanya dengan wisata kuliner biasa, wisata gastronomi lebih menekankan pada pengalaman untuk memahami sejarah asal-usul, seni penyajian, hingga kisah yang melatarbelakangi suatu hidangan.
Indonesia memiliki potensi besar dalam hal ini, sebab dari Sabang sampai Merauke tersimpan ragam kuliner tradisional yang masing-masing menyimpan cerita dan nilai budaya.
Contohnya Rendang dan Tempe, Dua makanan ini sudah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia. Kehadiran rendang dan tempe di kancah internasional memperkuat identitas kuliner Indonesia, sekaligus membuka peluang besar bagi pengembangan wisata gastronomi, yang mampu menarik wisatawan untuk merasakan langsung kekayaan cita rasa dan budaya di baliknya.
Sejarah gastronomi Nusantara juga cukup panjang, bukan sekadar tren masa kini. Catatan pertama tentang hal ini datang dari tokoh emansipasi wanita, RA Kartini, yang mengoleksi lebih dari 200 resep masakan khas keluarganya.
Sumber lain berasal dari seorang nyonya Belanda pecinta masak yang menerbitkan buku berisi 1.381 resep selama tinggal di Indonesia. Kemudian pada tahun 1967, Presiden Soekarno menerbitkan buku Mustika Rasa yang memuat 1.685 resep, lengkap dengan informasi bahan pangan, cara penanganan, hingga teknik pengolahannya menjadi berbagai hidangan khas Indonesia.
Dengan banyaknya hidangan tradisional Nusantara yang menyimpan banyak cerita, nggak heran ya Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan wisata Gastronomi.
Foto: istimewa
LEAVE A REPLY