Home Sport Erick Thohir Gantikan Dito Ariotedjo, Dunia Olahraga Harapkan Reformasi Cabor

Erick Thohir Gantikan Dito Ariotedjo, Dunia Olahraga Harapkan Reformasi Cabor

Kemenpora RI

0
SHARE
Erick Thohir Gantikan Dito Ariotedjo, Dunia Olahraga Harapkan Reformasi Cabor

Keterangan Gambar : Boy Pohan, wasit tinju internasional.

BIZNEWS.ID - JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo yang terkena reshuffle pada 8 September 2025 lalu. Sebelumnya, Erick menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Penunjukan Erick Thohir disambut positif oleh berbagai kalangan olahraga. Selain menjabat Ketua Umum PSSI, Erick dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam dunia olahraga nasional. Ia pernah menjabat Ketua Umum Perbasi, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC).

"Beliau sangat memahami dunia olahraga, baik dari sisi manajerial maupun dinamika internal cabor. Saya optimistis beliau mampu membawa perubahan signifikan," ujar Boy Pohan, wasit tinju internasional dari Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati), Rabu (17/9).

Boy berharap Erick segera menyelesaikan persoalan dualisme organisasi yang masih terjadi di beberapa cabang olahraga. Menurutnya, dualisme ini menjadi penghambat prestasi atlet Indonesia di level internasional.

"Saya yakin Pak Erick mampu menuntaskan dualisme ini. Organisasi yang harus diakui adalah yang berafiliasi dengan induk internasional," tegas Boy, yang baru memimpin Kejuaraan Dunia Tinju 2025 di Liverpool, Inggris.

Boy mencontohkan kasus di cabor tinju, di mana terjadi pergeseran keanggotaan dari IBA ke World Boxing di tingkat dunia dan Asian Boxing di level Asia. Saat ini, hanya Perbati yang diakui oleh dua induk tersebut.

"Perbati telah menjadi anggota resmi World Boxing dan Asian Boxing. Tapi ironisnya, KONI Pusat justru belum mengakui keberadaan Perbati dan tetap mendukung Pertina, yang tak lagi diakui secara internasional," jelasnya.

Persoalan semacam ini, lanjut Boy, harus segera diselesaikan demi kepentingan atlet agar dapat bertanding di event internasional seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.(Dens)