Home Jalan-jalan 7 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia yang Wajib Kamu Coba

7 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia yang Wajib Kamu Coba

0
SHARE
7 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia yang Wajib Kamu Coba

Jakarta, BIZNEWS.ID - Sering naik kereta api? Pasti banyak yang menjadikan kereta api sebagai moda transportasi untuk bepergian khususnya di Pulau Jawa Indonesia. Jalur kereta api yang membentang dari Merak hingga Banyuwangi telah lama membantu mobilitas penduduk. 

Seperti yang kita ketahui bersama, jalur kereta api di Indonesia tak hanya menyimpan nilai sejarah yang luar biasa. Ada banyak jalur kereta api yang menawarkan pesona pemandangan alam nan begitu indah seperti persawahan, pegunungan, bahkan laut. 

Dengan beragamnya pemandangan indah tersebut, membuat perjalanan kereta api bukan sekadar perjalanan melainkan momen untuk berwisata menikmati pemandangan alam dari dalam jendela kereta api. 

Dalam menyambut Hari Kereta Api Indonesia pada 28 September nanti, tak ada salahnya untuk merayakannya dengan mencoba sejumlah jalur kereta api terindah di Indonesia. Kira-kira apa saja ya? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi-Cianjur

Jalur kereta api terindah di Indonesia yang wajib dicoba yaitu Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi-Cianjur. Jalur kereta api ini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) dan resmi beroperasi secara penuh pada 10 Mei 1883. Jalur kereta api ini termasuk yang tertua di Provinsi Jawa Barat dan berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta serta Daerah Operasi II Bandung.

Apa sih yang membuat jalur kereta api Bogor-Sukabumi itu indah dan wajib dicoba? Jalur kereta api ini menawarkan pesona menyusuri lembah Sungai Cisadane tak lama selepas Stasiun Bogor Paledang hingga Stasiun Maseng. Tak hanya itu, kita juga akan disuguhkan panorama Gunung Salak dan Gunung Pangrango menjelang Stasiun Cigombong. Selepas Stasiun Sukabumi, kita akan melintasi wilayah pedesaan dengan pemandangan persawahan nan permai. Jangan lupa untuk mengabadikan momen kereta api menyusuri Terowongan Lampegan sepanjang 686 meter yang merupakan terowongan kereta api tertua di Jawa Barat dan telah beroperasi sejak tahun 1882.

Bagi kalian yang hendak menikmati pemandangan alam jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur, kalian dapat menggunakan KA Pangrango relasi Bogor Paledang-Sukabumi PP dengan layanan kelas Eksekutif dan Ekonomi serta KA Siliwangi relasi Sukabumi-Cipatat PP dengan layanan kelas ekonomi.

Tertarik untuk menjelajahi jalur kereta api ini?

Jalur Kereta Api Purwakarta-Padalarang

Jalur kereta api terindah di Indonesia berikutnya yang wajib dicoba adalah jalur kereta api Purwakarta-Padalarang. Jalur ini termasuk jalur legendaris kereta api rute Jakarta-Bandung yang pernah mengalami masa kejayaan dengan layanan KA Parahyangan, KA Argo Gede, dan KA Argo Parahyangan.

Jalur kereta api Purwakarta-Padalarang sendiri telah dioperasikan sejak 2 Mei 1906 oleh Staatsspoorwegen (SS). Jalur kereta api menjadi primadona sejak zaman kolonial Belanda karena menghubungkan dua kota besar di Jawa yaitu Jakarta dan Bandung dengan lebih singkat. Bahkan pada era tersebut, dijalankan layanan KA Vlugge Vier rute Jakarta-Bandung sejauh 175 km dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit.

Jalur kereta api Purwakarta-Padalarang dikenal sebagai jalur lintas pegunungan yang memiliki banyak jembatan panjang dan tinggi melintasi lembah. Selepas Stasiun Purwakarta, kereta api akan mulai menanjak dan menikung meliuk-liuk punggungan bukit. Dari kejauhan, kita juga akan disuguhkan pemandangan Waduk Jatiluhur di balik bukit. Selanjutnya, jalur kereta api akan banyak melintasi persawahan hijau terasering yang memanjakan mata.

Di jalur kereta api Purwakarta-Padalarang, kita juga akan melintasi Jembatan Cisomang yang merupakan jembatan kereta api tertinggi yang masih aktif di Indonesia dengan ketinggian hampir 100 meter. Selanjutnya, kita juga akan melintasi Terowongan Sasaksaat yang merupakan terowongan kereta api terpanjang yang masih aktif di Indonesia dengan panjang mencapai 949 meter dan telah beroperasi sejak tahun 1903.

Selepas Terowongan Sasaksaat, jalur kereta api Purwakarta-Padalarang akan melintasi jembatan-jembatan tinggi dan panjang menyeberangi lembah seperti Jembatan Cirangrang, Jembatan Cikubang sepanjang 300 meter, Jembatan Cipada, Jembatan Cikurutug, Jembatan Cibisoro, dan masih banyak lagi. Kemudian, pemandangan alam ditutup dengan kereta api melintasi tikungan besar Padalarang dengan panorama persawahan hijau yang telah lama menjadi salah satu spot foto para railfans (penggemar kereta api).

Untuk menikmati jalur kereta api Purwakarta-Padalarang, kita bisa menggunakan sejumlah layanan KA seperti KA Parahyangan relasi Gambir-Bandung PP, KA Ciremai relasi Bandung-Semarang Tawang PP, KA Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi PP, KA Papandayan relasi Gambir-Garut PP, dan KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar PP.

Walau saat ini sudah ada layanan kereta cepar Whoosh, tetapi pesona alam jalur kereta api Purwakarta-Padalarang masih layak untuk dinikmati .

Jalur Kereta Api Cicalengka-Banjar

Jalur kereta api terindah di Indonesia lainnya yang wajib kamu coba berikutnya juga masih berada di Provinsi Jawa Barat. Jalur ini adalah jalur kereta api Cicalengka-Banjar. 

Jalur kereta api Cicalengka-Banjar dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada rentang tahun 1887 hingga 1894. Jalur ini merupakan jalur lintas pegunungan dan berada di bawah pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung. Fakta menariknya adalah awalnya pembangunan jalur kereta api di wilayah ini dianggap mustahil, tetapi pada akhirnya dapat dilaksanakan juga walau terdapat tantangan kondisi alam pegunungan, perbukitan, dan rawan longsor.

Penumpang kereta api di jalur ini mulai disuguhkan pemandang alam selepas Stasiun Cicalengka, di mana jalur kereta api menanjak terjal dan meliuk-liuk hingga Stasiun Nagreg yang merupakan stasiun kereta api dengan elevasi tertinggi yang masih aktif di Indonesia yaitu 848 meter di atas permukaan laut. Selepas Nagreg, jalur kereta api mulai sedikit menurun tetapi masih meliuk-liuk melintasi perbukitan terjal lereng Gunung Mandalawangi dengan Stasiun Lebakjero menjadi salah satu stasiun berpemandangan terindah di Indonesia. 

Selanjutnya, jalur kereta api akan melintasi tebing terjal dengan pemandangan persawahan Garut di kejauhan dan melintasi tikungan besar Kadungora berbentuk tapal kuda yang menjadi salah satu spot foto favorit para railfans Indonesia.

Jalur kereta api masih akan melintasi persawahan dan meliuk-liuk melintasi Stasiun Leles, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Warungbandrek hingga Stasiun Bumiwaluya dengan sejumlah jembatan di jalur tersebut. Kemudian kereta api akan menanjak terjal hingga Stasiun Cipeundeuy dengan ketinggian 772 mdpl yang merupakan stasiun sakti di mana seluruh kereta api yang melintasi jalur ini wajib berhenti untuk pemeriksaan rem. 

Selanjutnya, jalur kereta mulai menurun curam melintasi hutan-hutan dengan meliuk-liuk bukit hingga Stasiun Ciawi. Selepas Stasiun Ciawi, jalur didominasi lintas datar dan terdapat satu spot yang wajib diabadikan yaitu Jembatan Cirahong di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Ciamis yang melintasi Sungai Citanduy antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis. Jembatan ini unik karena di atasnya dilintasi kereta api dan di bawahnya dilintasi kendaraan bermotor. Selanjutnya jalur cenderung datar hingga Stasiun Banjar yang menjadi stasiun besar untuk pergantian masinis kereta api relasi Bandung-Surabaya maupun sebaliknya.

Untuk menikmati jalur kereta api Cicalengka-Banjar, kita dapat menggunakan sejumlah layanan kereta api yang tersedia di jalur ini yaitu KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng PP, KA Malabar relasi Bandung-Malang PP, KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan PP, KA Pasundan relasi Kiara Condong-Surabaya Gubeng PP, KA Pangandaran relasi Gambir-Banjar PP, dan KA Serayu relasi Pasar Senen-Purwokerto PP.

Jalur kereta api Prupuk-Purwokerto-Kroya

Jalur kereta api terindah di Indonesia yang wajib dicoba lainnya adalah jalur kereta api Prupuk-Purwokerto-Kroya. Jalur kereta api ini merupakan salah satu jalur utama lintas selatan Jawa dan sering dilintasi oleh kereta api relasi Jakarta-Yogyakarta PP, Jakarta-Solo PP, bahkan Jakarta-Surabaya PP.

Jalur kereta api Prupuk-Purwokerto-Kroya mulai dioperasikan pada rentang tahun 1916 hingga 1917 oleh Staatsspoorwegen (SS). Lintasan antara Prupuk-Purwokerto didominasi pegunungan tepatnya Pegunungan Pembarisan dan kaki Gunung Slamet. Untuk jalur dari Purwokerto hingga Kroya merupakan lintas datar yang melintasi lembah Sungai Serayu. Jalur ini dioperasikan sebagai shortcut lintasan Jakarta-Yogyakarta-Surabaya agar tidak memutar terlalu jauh melalui Bandung.

Selepas melintasi Stasiun Prupuk, jalur kereta api mulai menanjak dan meliuk-liuk melintasi bukit hingga Stasiun Linggapura dan Stasiun Bumiayu. Ada beberapa jembatan yang dilintasi seperti Jembatan Tonjong, Jembatan Kali Kalong, Jembatan Kali Glagah, dan Jembatan Kalibelang. 

Selepas Stasiun Bumiayu, kita akan disuguhkan pemandangan Jembatan Sakalibel yang merupakan jembatan terpanjang di lintas Prupuk-Purwokerto dengan panjang 298 meter melintasi Kali Keruh Bumiayu. Selanjutnya, kereta api akan melintasi banyak persawahan terasering, hutan, dan pemandangan Gunung Slamet dari kejauhan hingga Stasiun Purwokerto.

Selepas Stasiun Purwokerto, jalur mulai menurun dan cenderung datar. Kita akan melewati Jembatan Sungai Logawa, Terowongan Notog, Jembatan Kereta Api Sungai Serayu Rawalo yang begitu panjang dan indah, serta Terowongan Kembar Kebasen. Semuanya dapat kita nikmati dalam jarak yang berdekatan. 

Untuk menyaksikan pemandangan indah di jalur kereta api Prupuk-Purwokerto-Kroya, kalian dapat menggunakan sejumlah layanan kereta api seperti KA Argo Lawu-KA Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan PP, KA Argo Semeru relasi Gambir-Surabaya Gubeng PP, KA Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta PP, KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap PP, KA Gaya Baru Malam Selatan relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng PP, dan KA Sawunggalih relasi Pasar Senen-Kutoarjo PP.

Jalur Kereta Api Pekalongan-Semarang

Jalur kereta api terindah di Indonesia lainnya yang tak boleh dilewatkan adalah jalur kereta api Pekalongan-Semarang. Jalur kereta api ini memiliki pemandangan yang cukup beragam mulai dari persawahan, perkebunan, pedesaan, perkotaan, hutan, hingga tepi laut utara Jawa yang menjadi bintang utama jalur ini.

Jalur kereta api Pekalongan-Semarang mulai dioperasikan pada rentang tahun 1897-1898 oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Semarang hingga Cirebon. Awalnya jalur ini merupakan lintasan trem/kereta api ringan dan mulai ditingkatkan kualitasnya menjadi jalur kereta api berat mulai tahun 1911.

Jalur antara Stasiun Batang hingga Stasiun Krengseng menjadi primadona jalur ini karena melintasi tepian laut utara Jawa. Beberapa kali bahkan jalur kereta api terlihat begitu dekat dengan laut. Bahkan terdapat Stasiun Plabuan yang menjadi satu-satunya stasiun kereta api di tepi laut di Indonesia yang masih aktif. Jalur di sekitaran Stasiun Plabuan sering dijadikan spot foto oleh para railfans dalam berburu kereta api.

Tak hanya itu, kita juga bisa menyaksikan gemerlap PLTU Batang yang begitu megah dari dalam kereta api kala melintasi jalur ini. 

Untuk menikmati pemandangan di jalur kereta api Pekalongan-Semarang, kita bisa menggunakan sejumlah layanan kereta api seperti KA Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi PP, KA Argo Sindoro-Argo Muria-Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang PP, KA Gunungjati relasi Gambir-Semarang Tawang PP, KA Sembrani relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi PP, KA Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi PP, dan KA Kaligung relasi Semarang Poncol-Tegal PP.

Jalur Kereta Api Blitar-Malang-Bangil

Jalur kereta api terindah di Indonesia berikutnya yang juga layak kamu coba adalah jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil. Jalur ini dikenal juga dengan sebutan jalur kantong dengan segmen utama Kertosono-Bangil karena bentuknya di peta yang menyerupai sebuah kantong.

Jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil mulai dioperasikan pada rentang tahun 1878-1897. Jalur ini sering dilintasi oleh kereta api rute Jakarta-Malang, Jakarta-Blitar, Malang-Surabaya, dan Malang-Ketapang. 

Jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil didominasi lintasan pegunungan terutama dari Wlingi hingga Bangil. Selepas Stasiun Blitar, kereta api mulai melintasi jalur dengan pemandangan eksotis seperti persawahan dan perbukitan. Kalian akan melintasi Jembatan Lahor yang merupakan jembatan kereta api terpanjang di jalur ini dengan panjang mencapai 100 meter. Tak hanya itu, jalur kereta api juga melintasi Terowongan Karangkates I sepanjang 741 meter dan Terowongan Karangkates II sepanjang 440 meter antara Stasiun Pogajih dengan Stasiun Sumberpucung. Kita juga akan disuguhkan pemandangan Bendungan Ir Sutami yang kokoh dari kejauhan.

Menjelang memasuki wilayah Malang, kita akan disuguhkan pemandangan gunung-gunung yang mengelilingi kawasan Malang Raya seperti Gunung Kawi, Gunung Semeru, Gunung Bromo, Gunung Welirang, dan Gunung Arjuno. Selain itu, kita akan disuguhkan pemandangan Kota Malang dengan kampung warna-warni jelang Stasiun Malang.

Selepas Malang ke Bangil, jalur akan terus menanjak hingga Stasiun Lawang yang merupakan stasiun dengan elevasi tertinggi di jalur ini yaitu 491 mdpl. Selanjutnya, jalur akan terus menurun curam melintasi persawahan dan perbukitan hingga Stasiun Bangil yang merupakan pertemuan antara jalur dari Malang dan Ketapang menuju Surabaya.

Untuk menikmati pemandangan alam di jalur kereta api Blitar-Malang-Bangil, kita dapat menggunakan sejumlah layanan kereta api seperti KA Jayabaya relasi Pasar Senen-Malang PP, KA Gajayana relasi Gambir-Malang PP, KA Majapahit relasi Pasar Senen-Malang PP, KA Malabar relasi Bandung-Malang PP, KA Arjuno relasi Malang-Surabaya Gubeng PP, dan KA Penataran relasi Surabaya Kota-Blitar PP.

Jalur Kereta Api Jember-Ketapang

Jalur kereta api di Indonesia lainnya dengan pemandangan indah yang wajib kalian coba sekali seumur hidup adalah jalur Jember-Ketapang. Sesuai namanya, jalur kereta api ini menghubungkan wilayah Jember dengan ujung timur Jawa yaitu Banyuwangi. 

Jalur kereta api Jember-Ketapang mulai dioperasikan pada rentang tahun 1897 hingga 1903 oleh Staatsspoorwegen (SS). Awalnya jalur ini berakhir di Stasiun Banyuwangi Lama di kota Banyuwangi, tetapi pada 1985 mulai dibuka jalur baru dari Stasiun Kabat menuju Stasiun Banyuwangi Baru yang berlokasi dekat Pelabuhan Ketapang. Akhirnya jalur menuju kota Banyuwangi dinonaktifkan dan seluruh pelayanan difokuskan ke Stasiun Banyuwangi Baru yang saat ini telah berubah nama menjadi Stasiun Ketapang.

Jalur kereta api Jember-Ketapang didominasi oleh pegunungan dan dataran tinggi. Jalur akan mulai meliuk-liuk melintas perbukitan antara Stasiun Kotok-Kalisat-Ledokombo-Sempolan. 

Selepas itu, kereta api akan melintasi Stasiun Garahan yang pada zaman dulu dikenal dengan makanan Pecel Garahannya. Tak lama, kereta mulai memasuki lintasan pegunungan dengan menyusuri Terowongan Garahan sepanjang 113 meter.

Selanjutnya, kereta api semakin menderu melintasi hutan dan perbukitan Gunung Gumitir dengan melalui beberapa jembatan tinggi dan panorama kebun kopi di kejauhan. Tak hanya itu, kereta api juga melintasi Terowongan Mrawan sepanjang 690 km yang merupakan terowongan kereta api terpanjang di jalur ini.

Selepas Stasiun Kalibaru, jalur kereta api mulai menurun perlahan-lahan dan melintasi banyak kawasan persawahan dan perkebunan dengan Gunung Raung dan Gunung Ijen di kejauhan. Salah satu ciri khas dari jalur ini adalah terdapat banyak pohon kelapa yang nyiur melambai sehingga menambah eksotisme lintasan kereta api Jember-Ketapang.

Jika kalian mau berwisata di Banyuwangi, maka kalian dapat turun di Stasiun Banyuwangi Kota yang lebih dekat dengan kota Banyuwangi. Namun, jika ingin menyeberang ke Pulau Bali, maka dapat turun di Stasiun Ketapang dan berjalan kaki menuju Pelabuhan Ketapang. Praktis sekali kan?

Untuk menikmati jalur kereta api Jember-Ketapang, maka kita dapat menggunakan sejumlah layanan KA yaitu KA Blambangan Ekspress relasi Pasar Senen-Ketapang PP, KA Wijaya Kusuma relasi Cilacap-Ketapang PP, KA  Logawa relasi Purwokerto-Ketapang PP, KA Mutiara Timur relasi Surabaya-Ketapang PP, dan KA Ijen Ekspres relasi Malang-Ketapang PP

Itulah 7 jalur kereta api terindah di Indonesia yang wajib dicoba untuk pengalaman wisata yang beda, unik, dan berkesan. 

Naik kereta api tak hanya mendapatkan pengalaman wisata, tetapi juga dapat menjadi momen untuk refleksi diri atas apa yang kita saksikan di sepanjang perjalanan. 

Tentunya kita harap kereta api Indonesia semakin maju dan menghadirkan inovasi yang ramah terhadap para penggunanya. Selamat ulang tahun Kereta Api Indonesia. Jayalah kereta api Indonesia!