Jakarta, BIZNEWS.ID - Masker tetap menjadi solusi terbaik saat beraktivitas, termasuk saat menggunakan ojek dan taksi online. Hal ini disampaikan oleh Prof. dr Chairul Anwar Nidom, peneliti virologi dari Universitas Airlangga.
Menurutnya, karena virus penyebab COVID-19 kini dapat menular lewat udara seperti virus flu, penggunaan masker harus betul terstandar yang mampu menepis virus yang menempel di masker. Bukan masker biasa, minimal menggunakan masker bedah.
"Atau saat ini sudah ada bahan kain yang dilapisi dengan suatu bahan yang bisa menetralisir virus dan ukuran pori dari masker tidak boleh lebih dari 5 mikron," ujarnya Prof Nidom.
"Dengan ketaatan masyarakat menggunakan masker, insha Allah virus bisa ditepis, apakah naik ojek atau taksi atau sedang kumpul dengan orang lain," lanjutnya.
Prof Nidom menambahkan, adanya transmisi virus melalui udara membuat jaga jarak jadi tidak banyak berpengaruh. Jaga jarak dengan minimal 1 meter diasumsikan penularan melalui droplet. Sebab lontaran droplet diperkirakan sejauh 1 meter. Untuk itu ia meminta masyarakat tidak meremehkan virus corona.
"Dengan diketahui penularanya bisa melalui udara, maka jarak berapapun akan bisa dijangkau oleh virus tersebut," ujarnya.
Hal ini juga ditegaskan Peneliti Mikrobiologi Institut Teknologi Sumatera (Itera), Muhammad Asril. Ia mengatakan virus corona tidak bertahan di udara dengan pertukaran udara yang bebas seperti saat mengendarai motor.
"Virusnya itu akan bertahan di udara yang aliran pertukarannya terbatas. Jika kondisinya di ruang terbuka resiko penularan cenderung rendah. Penularan melalui udara yang disampaikan oleh WHO adalah di dalam ruangan tertutup yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik," papar Asril.
Alhasil, menurut Asril, menggunakan layanan ojek online dipastikan aman selama menggunakan masker. "Driver dan penumpangnya pakai masker pastinya sudah sangat aman untuk mengurangi penyebaran dan kontaminasi ke tubuh".
Sama halnya saat menggunakan taksi online, Asril menyarankan tetap menggunakan masker. "Masker is the best solution, AC dimatikan dengan kaca dibuka, seharusnya pertukaran partikel virusnya dengan udara akan bagus, viral load-nya akan berkurang," paparnya. Demikian tabloidbintaing.com
Photo : google image
LEAVE A REPLY