Home Lifestyle Sapa Masyarakat Jakarta, Tuksedo Studio Tampilkan 9 Mobil Klasik di PIM 2

Sapa Masyarakat Jakarta, Tuksedo Studio Tampilkan 9 Mobil Klasik di PIM 2

Otomotif

0
SHARE
Sapa Masyarakat Jakarta, Tuksedo Studio Tampilkan 9 Mobil Klasik di PIM 2

Keterangan Gambar : Direktur Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko (berjas memegang mik) saat membuka kain penutup satu dari 9 mobil klasik buatan Tuksedo Studio, yang dipamerkan di lantai dasar PIM 2 Jakarta. Pameran akan berlangsung hingga 18 Aguatus 2024.

Biznews.id - Jakarta - Pabrik mobil klasik handmade (buatan tangan), Tuksedo Studio Bali, menggelar pameran tunggal mobil klasik di Pondok Indah Mall (PIM) II Jakarta 12-18 Agustus 2024. Selain terinspirasi sejumlah pameran mobil klasik di dunia, seperti Retromobile di Paris, Goodwood Revival, dan pameran mobil klasik Silverstone di Inggris, showcase bertajuk 'Legendary Automobile Showcase : An Exhibition of Elegance' ini juga sebagai apresiasi untuk masyarakat yang telah mendukung karya mereka para seniman Bali di Tuksedo Studio.

Dalam pameran mobil klasik terbesar di Indonesia ini, Tuksedo Studio pimpinan Laksamana Gusti Handoko, menampilkan
9 unit (1 dalam bentuk rangka) mobil klasik, di antaranya milik Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus Ketua MPR, Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Pameran esklusif Tuksedo yang dibuka resmi Bamsoet ini dihadiri sejumlah tamu undangan VIP, di antaranya Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Hafiz Agung Rifai, GM PIM Eko Dewanto, serta para pemilik mobil klasik Tuksedo.

Dalam sambutannya, Direktur Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko  mengaku bangga dan mengapresiasi kesempatan yang diberikan Kemenparekraf kepada pabrik mobil klasik handmade yang didirikan Puji Handoko, seorang arsitek asli Surabaya namun telah menetap lama di Desa Ketewel,  Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Ini menjadi penghargaan dan tantangan bagi kami tim Tuksedo Studio yang sebagian besar adalah seniman dan anak-anak muda kreatif, untuk mampu membuat karya terbaik yang bisa membanggakan Indonesia di mata dunia khususnya di industri otomotif ya," jelas pemuda yang akrab disapa Gusti di depan tamu undangan, Senin (12/8).

Di sisi lain, Gusti menegaskan jika pameran tunggal mobil klasik Tuksedo Studio ini sebagai media edukasi kepada masyarakat mengenai mobil klasik yang punya nilai tersendiri.

"Yang lebih pasti bahwa saat ini Indonesia sudah punya industri barang mewah. Tuksedo Studio bahkan saat ini sudah jadi destinasti wisata para pelancong ke Bali. Dan terimakasih sekali lagi kepada
Kemenparekraf yang menggandeng Tuksedo Studio sebagai salah satu co-branding Wonderful Indonesia," ungkap Gusti.

Sebelum di PIM,  Tuksedo juga sempat menggelar pameran bersama di sejumlah kota, seperti di Surabaya, Yogyakarta dan Bali.

Dijelaskan juga oleh Gusti, dalam pameran ini Tuksedo memberi kesempatan kepada pengunjung untuk test drive mobil klasik. Yang lainnya juga disediakan simulator mobil klasik, dan berfoto di foto booth.

Putra dari pengusaha sekaligus seorang arsitek ternama Puji Handoko ini juga mengakui ini sebagai upaya Tuksedo Studio mendekatkan kepada para pecinta mobil klasik. Selama ini para pemesan 90 persen memang berasal dari Jakarta.

"Pameran ini juga diharap lebih memasyarakatkan keberadaan Tuksedo Studio, pabrikan mobil klasik yang digawangi sumber daya manusia lokal, namun sudah mendapat pengakuan global," ujar Gusti.

Sementara itu terkait potensi masuk daftar tujuan wisata baru bidang otomotif dari Kemenparekraf, Gusti mengatakan sudah beberapa kali disurvey oleh pihak Kemenparekraf. Ada juga kunjungan pihak luar, termasuk pelajar sekolah hingga perguruan tinggi tanpa dipungut bayaran untuk melihat studio pembuatan mobil klasik dunia keluaran tahun 1950-an hingga 1960-an.

"Saat ini apabila melakukan kunjungan, pemberitahuan dapat disampaikan melalui media sosial yang dikelola pabrik replika mobil antik tersebut," imbuh Gusti.

Sejak 2021 hingga Juli 2024 sebanyak 20 unit kendaraan yang sudah tidak ada di pasaran internasional, diproduksi kembali di studio tersebut.

Untuk satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan yang sekitar 90 persen bahannya menggunakan produk dalam negeri, kecuali mesin. Tuksedo Studio didukung sekitar 80 tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif dari Bali.

Tercatat ada sekitar 100 unit antrean yang berasal dari pecinta mobil klasik sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa berminat memesan mobil. Namun, produksi dan pengiriman untuk pemesanan konsumen internasional belum dapat dilakukan karena masih perlu menyesuaikan dengan aturan ekspor. Karenanya, Gusti berharap ada secepatnya dukungan pemerintah untuk regulasi ekspor ini.

"Pasalnya, untuk menjual ke luar negeri, tidak diperkenankan menggunakan sesuai merek kendaraan yang direproduksi itu, tapi menggunakan nama pabrik miliknya," pungkas Gusti.(Dens)