Home Teknologi New Normal Munculkan Survival Instinct Para Milenial

New Normal Munculkan Survival Instinct Para Milenial

0
SHARE
New Normal Munculkan Survival Instinct Para Milenial

Jakarta, BIZNEWS.ID - Kebijakan New Normal yang berlangsung saat ini memicu timbulnya 'survival instinct' pada generasi muda untuk lebih berani bereksplorasi dan mengambil resiko dalam tatanan dunia baru dewasa ini. Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Kemenlu Prof. Dr. Teuku Faizasyah dalam acara webinar dengan tema "Exploring Opportunities in Indonesia and Malaysia to Build Quality Human Resources In The Digital Communication Era" kerjasama InterStudi dan Universitas Teknologi Mara Malaysia, baru-baru ini.

Dalam acara webinar tersebut, Teuku Faizasyah menyorot perihal kiprah serta potensi generasi muda milenial Indonesia dan Malaysia dalam beradaptasi dengan kecepatan digital teknologi serta kegesitan mereka dalam menangkap peluang ekonomi yang muncul. "Pandemi terbukti menjadi tantangan terbesar bagi semua kalangan. PHK, work from home, online learning, merupakan kenyataan yang mau tidak mau harus dihadapi segala lapisan masyarakat, khususnya kaum milenial," ujarnya.

Namun Demikian ia yakin dengan komitmen serta ketangguhan mental yang dimiliki, generasi muda milenial ini akan siap dan mampu menjawab tantangan global tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc mengatakan  dalam menjawab tantangan dunia digital perlu dilakukan peningkatan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri melalui kebijakan baru di bidang pendidikan tinggi melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM).

"Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya, dengan harapan kelak pada gilirannya dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk memenangkan tantangan kehidupan yang semakin kompleks di abad ke-21 ini," kata Agus Setyo Budi.

Sementara itu Ketua STIKOM InterStudi Jakarta Prof Dr Martani Huseini dalam sambutannya mengatakan ditengah pandemi covid 19, sebagai bangsa serumpun perlu memikirikan secara kolaboratif untuk bisa keluar dari pandemi. "Untuk itu penyiapan kualitas perguruan tinggi menjadi hal yang sangat penting," ujarnya.

Ia berharap jaringan kerjasama yang dibangun antara Indonesia dan Malaysia diharapkan bisa melahirkan sebuah terobosan. "untuk itu, kegiatan seperti ini bukanlah yang terakhir, nanti akan ada sesi lanjutan sehingga bisa membangun kualitas SDM di kedua negara," tandasnya.

Webinar yang dukung KTM dan Motorex ini menghadirkan narasumber lainnya dari Universitas Teknologi Mara Malaysia diantaranya Memiyanty bt Hj Abdul Rahim - Deputy Dean of Research, Industry linkages, Community, Alumni and Entrepreneurial  Networks, Faculty of Administrative Science & Policy Studies, UiTM Selangor Malaysia, Asisten Rektor UiTM Negeri Sembilan, Kampus Seremban, Malaysia Dr. Suhaimi Bin Haji Abd Samad. Hadir juga Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudia dan Dr.Yoki Yusanto, M.Ikom - Communication Lecturer Of STIKOM InterStudi.