JAKARTA, BIZNEWS.ID - Penularan virus corona penyebab Covid-19 masih terjadi di masyarakat hingga saat ini. Hal ini terlihat dengan masih bertambahnya kasus Covid-19 dari data yang dicatat pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Senin (14/12/2020).
Data pemerintah memperlihatkan ada 5.489 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 623.309 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Informasi ini diungkap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Senin sore.
42.006 spesimen diperiksa
Adapun sebanyak 5.489 kasus baru Covid-19 itu diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan terhadap 42.006 spesimen dalam 24 jam terakhir. Pada periode yang sama, ada 29.376 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.
Sejauh ini pemerintah sudah memeriksa 6.424.385 spesimen dari 4.308.544 orang yang diambil sampelnya. Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Sementara itu, kasus Covid-19 saat ini sudah tercatat di semua provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Secara lebih rinci, ada 510 kabupaten/kota dari 34 provinsi yang mencatat penularan Covid-19.
Artinya, penularan virus corona sudah berdampak di lebih dari 99 persen wilayah Indonesia. Ini memperlihatkan kasus tidak hanya semakin tinggi, tetapi juga meluas.
Pasien sembuh dan meninggal dunia
Meskipun jumlah kasus positif terus bertambah, harapan muncul dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh. Dalam sehari, diketahui ada penambahan 5.121 pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap tidak lagi terinfeksi virus corona.
Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh kini mencapai 510.957 orang sejak awal pandemi.
Namun, kabar duka kembali muncul dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Pada periode 13-14 Desember 2020, ada 137 pasien yang tutup usia setelah terinfeksi virus corona.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 18.956 orang. Dengan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 saat ini ada 93.396 orang. Selain kasus positif, diketahui ada 64.067 orang yang saat ini berstatus suspek Covid-19.
Kasus aktif naik 4 persen
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, belakangan ini kasus Covid-19 semakin meningkat. Bahkan, kasus aktif Covid-19 naik hingga 4 persen dalam satu bulan terakhir.
"Padahal sebulan yang lalu kasus aktif kita pernah jadi 11 persen. Hari ini naik menjad 15,08 persen, tercatat 93.165 orang," ujarnya dalam rapat koordinasi Satgas Covid-19 secara daring, Minggu (13/12/2020) malam.
Walaupun angka kesembuhan relatif tinggi, kata Doni, persentase pasien yang sembuh mengalami penurunan. Oleh karenanya, dengan adanya situasi ini, Doni meminta seluruh pihak bekerja sama untuk menekan angka penularan.
"Sekali lagi semua risiko yang akan terjadi harus diperhitungkan," kata dia. Doni mengibaratkan virus corona seperti malaikat pencabut nyawa. Sebab, virus ini bisa membunuh siapa saja tanpa terkecuali.
Untuk itu, ia meminta tak ada pihak yang meremehkan keberadaan virus corona. "Sudah tidak terhitung pejabat kita yang terpapar Covid-19, bahkan meninggal dunia. Oleh karenanya sekali lagi, jangan anggap enteng," kata Doni
"Covid-19 ini ibarat malaikat pencabut nyawa, silent killer, bisa membunuh siapa saja tanpa kecuali," tuturnya. Doni juga mengingatkan individu dengan komorbid atau yang memiliki penyakit penyerta untuk lebih berhati-hati.
Pasalnya, data menunjukkan bahwa angka kematian Covid-19 cenderung lebih tinggi pada pasien yang memiliki komorbid.
Ia meminta para pemangku kebijakan mulai dari pimpinan perusahaan, instansi, hingga ketua RT dan RW untuk mengingatkan warga yang memiliki penyakit penyerta agar berhati-hati dan betul-betul menghindari kerumunan.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kata Doni, harus diterapkan dalam setiap kesempatan, bahkan di dalam rumah.
"Di rumah pun kita tidak terjamin untuk tidak terpapar Covid-19 apabila ada di antara keluarga kita ada yang bekerja di luar," ujarnya. Demikin Kompas.com
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY