Keterangan Gambar : Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko saat membuka Forum Kapnas III Tahun 2023 Wilayah Pamalu di Kota Sorong, Rabu (7/6).
BizNews.id - Sorong - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama industri penunjang hulu migas lokal dalam pelaksanaan aktivitas industri hulu migas.
"Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Wilayah Pamalu bisa menjadi wadah komunikasi antara pemerintah daerah, perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pelaku usaha industri penunjang hulu migas, sehingga potensi energi, terutama gas, yang begitu besar di Papua bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat lokal," jelas Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko saat membuka Forum Kapnas III Tahun 2023 Wilayah Pamalu di Kota Sorong, Rabu (7/6).
Rudi memaparkan Papua memiliki potensi besar berupa cadangan gas hingga 15,1 triliun standar kaki kubik (TSCF). Dengan potensi sebesar itu, kawasan timur Indonesia harus siap berbenah diri dengan memulai menyiapkan SDM, badan usaha lokal, serta kebijakan daerah yang tepat.
Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 Wilayah Pamalu mengusung tema ‘Kontribusi Strategis Industri Hulu Migas untuk Mendukung Pengembangan Energi Indonesia Timur’. Forum yang berlangsung dua hari (7 dan 8 Juni) menghadirkan 7 operator migas (KKKS), serta pemangku kepentingan industri hulu migas, termasuk 13 perusahaan lokal dan dalam negeri, serta 15 UMKM binaan.
Acara pembukaan dihadiri Edison Siagian selaku Penjabat Sekda Provinsi Papua Barat Daya, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Pamalu, Subagyo, Koordinator Tim Kerja Pelaksana Forum Kapnas III Tahun 2023, Fery Sarjana, Dirut PT Pertamina EP, Wisnu Hindadari, serta perwakilan beberapa KKKS lainnya.
Subagyo mengatakan SKK Migas bersama KKKS akan terus meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas penunjang industri hulu migas. Sebagai contoh, sejak beberapa tahun lalu, SKK Migas sebagai kepanjangan pemerintah bersama KKKS mendorong pendidikan vokasi yang melibatkan lembaga pelatihan Petrotekno.
“Kami juga membangun komunikasi dengan institusi pendidikan vokasi untuk melihat peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi peserta didik. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan keterampilan tentang hulu migas, namun juga meluas ke bidang lain seperti pelayaran, pemeliharaan mekanis, instalasi listrik, dan sebagainya. Pengetahuan dan keterampilan teknis itu bisa bersinergi dan mendukung aktivitas hulu migas,” katanya.
Forum Kapnas III Tahun 2023 Wilayah Papua dan Maluku diisi dengan MoU yang melibatkan perusahaan KKKS, perusahaan-perusahaan penunjang hulu migas, pelaku usaha lokal dan UMKM. Di sesi lain juga berlangsung Focus Group Discussion Forum Gas Pamalu yang membahas ‘Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi untuk Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi’.
Sebagaimana diketahui, pada Januari 2023, pemerintah telah mengumumkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun 2022-2031. Rencana Induk ini bertujuan menjamin keberlangsungan pasokan gas bumi di Indonesia, dan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi yang berkelanjutan.
Dalam keputusan ini terdapat strategi pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi, seperti meningkatkan kapasitas jaringan, mempercepat pembangunan jaringan di daerah terpencil, dan meningkatkan efisiensi distribusi gas bumi di Indonesia.
Menurut Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas, Erwin Suryadi, keputusan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengembangkan sektor energi dan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di Indonesia.
"Kuatnya komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor energi akan memperluas peluang berusaha baru. Oleh karena itu melalui Forum Kapnas kali ini kita mendorong penguatan pendidikan vokasi untuk memberdayakan masyarakat Papua dan Maluku supaya semakin terlibat dalam kegiatan hulu migas,” ujar Erwin.
Sekarang, menurut Erwin, beberapa operator KKKS serta perusahaan penyedia barang dan jasa di Papua dan Maluku memberikan porsi lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Bahkan para pekerja lokal sudah masuk dalam pekerjaan teknis, yang butuh pengetahuan dan skill tinggi.
"Ini langkah maju, masyarakat Papua tidak lagi berhenti sebagai penonton. Sepanjang dua hari ke depan, kita bisa melihat best practice bagaimana perusahaan-perusahaan industri hulu migas dan penunjangnya semakin terbuka dan menyambut positif kehadiran pekerja lokal, yang kemampuannya terus meningkat,” kata Erwin.
Dia menambahkan bahwa kegiatan di Kota Sorong pada tahun ini menjadi istimewa, karena adanya beberapa terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS dalam mendidik putra-putri Papua untuk menjadi personil yang memiliki kompetensi mumpuni untuk bekerja di industri hulu migas.
"UMKM semakin berdaya saing berkat dorongan dari teman-teman KKKS seperti Petrogas yang memfasilitasi sertifikat halal. Hal yang juga sangat menarik adalah adanya inisiatif dari RH Petrogas dengan Konsorsium PT Trimitra Wahana Sukses - PT Wellindo Perigi Energi untuk melakukan uji coba EAOR (Electrical Assisted Oil Recovery) Services Scale Up Pilot dalam rangka meningkatkan produksi migas,” tutup Erwin.(Dens)
LEAVE A REPLY