Jakarta, BIZNEWS.ID - Tingginya warga DKI Jakarta yang terinfeksi virus korona (covid-19) membuat daya rumah sakit kembali penuh. Per Selasa, 11 Agustus, masih ada 2.548 orang yang dirawat karena covid-19, sedangkan 6.236 orang menjalani isolasi mandiri.
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mengakui banyak menolak pasien covid-19. Pasalnya, pasien yang dirawat telah melebihi kapasitas daya tampung.
“Sudah dua minggu ini overload pasiennya," ungkap dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020.
Ia mengatakan penghuni yang overload karena kasus positif covid-19 di Jakarta yang tiap hari meningkat. Erlina menegaskan tidak akan memulangkan pasien yang memang belum dipastikan sehat dari penyakit menular itu.
"Kasihan kan kalau dipaksakan (pulang). Kami sangat concern dengan pertambahan kasus ini, ya,” kata Erlina.
Erlina menyebut bed occupancy rate (BOR) atau persentase penggunaan tempat tidur RSUP Persahabatan sudah maksimal. Total ada 187 unit kamar tidur. Tempat tersebut dibagi untuk dewasa, anak-anak, dan ibu hamil. Pihaknya menyisakan kamar tidur untuk keperluan darurat.
“Memang tidak penuh 100%. Kalaupun kosong 10, tapi jatahnya ibu hamil, kan enggak bisa dikasih ke anak-anak untuk dirawat atau yang kosong kamarnya dari bangsal anak, yang dewasa enggak bisa masuk,” kata Erlina.
Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, yang akrab disapa Ariza, menyebut kapasitas tempat tidur rawat di seluruh rumah sakit masih memadai merawat pasien covid-19. Dia menegaskan tidak overload pasien.
"Kapasitas kami lebih dari cukup. Memang ada peningkatan dari 45% menjadi 55%,” ungkap Ariza.
Ia memastikan pasien covid-19 ataupun yang baru berstatus probable atau kontak erat akan diterima di RS jika memiliki gejala atau risiko yang tinggi. Selain itu, dia mengatakan pembatasan sosial berskala besar(PSBB) transisi yang berakhir Kamis, 13 Agustus 2020, akan diperpanjang.
“Insyaallah diperpanjang selama 14 hari. Maka, berakhir pada (Kamis) 27 Agustus 2020,” kata Ariza.
Dalih pihaknya untuk memperpanjang PSBB transisi yakni masih tingginya kasus positif covid-19 melanda warga Jakarta. Sampai hari ini, Jakarta masih masuk kategori tertinggi angka kasus covid-19.
Menurut dia, pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan akan semakin diperketat. Ariza bakal mendorong perkantoran serius mencegah penularan covid-19.
“Solusinya banyak. Pertama, semua kantor mengatur jam pergi, jam istirahat, dan jam pulang,” kata Ariza.
Selain itu, perusahaan diminta semaksimal mungkin menekan jumlah karyawan yang bekerja langsung di kantor. Meski saat ini jumlah karyawan yang dibatasi bekerja langsung dari kantor ialah 50%, Ariza menyebut sebisa mungkin angka itu bisa terus ditingkatkan.
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY