Jakarta, BIZNEWS.ID - Dukungan dan inspirasi menjadi hal penting ketika kita semua sedang dalam situasi sulit, termasuk di masa pandemi Covid-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengajak kaum perempuan menjadikan momentum Hari Perempuan Internasional yang diperingati 8 Maret lalu untuk saling menguatkan dan menginspirasi dalam melewati masa-masa sulit. Kaum perempuan juga harus bisa mengenali dan menerima diri sendiri, serta tidak keberatan untuk meminta pertolongan untuk melewati masa-masa sulitnya agar menjadi individu yang lebih kuat.
“Hari Perempuan Internasional yang diperingati 8 Maret lalu hendaknya menjadi pengingat kita akan kekuatan perempuan dan menjadi momentum untuk menggelorakannya. Momentum ini juga harus kita ambil untuk memompa semangat kita, para perempuan, agar memperjuangkan hak-hak kita tanpa lelah, serta mengajak berbagai kelompok masyarakat lainnya, termasuk laki-laki, untuk ikut serta dalam perjuangan ini. Kita dapat saling menginspirasi dan mengingatkan bahwa perempuan adalah sosok yang berani, tangguh, resilien, dan membawa berkah bagi sekitarnya. Hal ini demi menghimpun kekuatan untuk mencapai perempuan Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaya betapa sulit pun situasinya,” ujar Menteri Bintang pada Webinar Women's Breakthrough: Challenging Life, Preventing Mishaps, and Inspiring Others.
Psychiatrist & Meditation Coach Austria, dr. Rossalina mengatakan bahwa jika kita ingin membantu orang-orang di sekitar kita, maka penting bagi kita untuk mengenali dan menerima diri kita dengan lebih baik, mengatasi emosi, dan membuat diri kita agar lebih bahagia. Hal ini juga akan membuat kita lebih kokoh sebagai individu. Dokter Rossalina juga mengingatkan agar kita tidak keberatan untuk meminta pertolongan.
“Jika kita merasa kesusahan, maka jangan keberatan untuk meminta pertolongan. Jika kita meminta pertolongan bukan berarti kita lemah. Meminta pertolongan justru membutuhkan keberanian besar dan kerendahan hati. Jangan pernah merasa sendirian, kita makhluk sosial, kita juga butuh orang lain. Saya yakin selalu ada orang di luar sana yang memberikan pertolongan,” ujar dr. Rossalina.
Hal inilah yang dilakukan oleh Founder of Brainworks Singapore, dr. Deibby Mamahit yang menceritakan pengalamannya ketika berusaha membesarkan 2 (dua) anaknya yang menderita ASD (Autism Spectrum Disorder). Ia berusaha berkeliling ke beberapa negara selama 10 (sepuluh) tahun untuk meminta pertolongan, mencari ilmu dan cara agar anak-anaknya mendapatkan masa depan yang berhak mereka dapatkan, hingga ia mendirikan Klinik Brainworks di Singapura untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kisah dokter Deibby juga merupakan bukti nyata bahwa kasih ibu sepanjang masa.
“Saya berusaha dari satu tempat ke tempat lain, dari negara satu ke negara lain untuk mencari ilmu demi anak-anak saya. Perlahan-lahan, saya jadi mengetahui apa yang bisa saya perbuat untuk mereka. Ada 2 (dua) hal penting bagi anak-anak saya, yaitu pola pikir saya sebagai ibu dan nutrisi yang tepat untuk mereka. Saat ini, saya bersyukur anak saya masih hidup. Saya hanya ingin mencintai mereka dimana mereka ada, tanpa ekspektasi apapun. Ini menjadi dasar yang merubah pola pikir saya dan bagaimana saya menjalin hubungan dengan anak-anak saya, karena hubungan tanpa ekspektasi sangatlah indah,” cerita dr. Deibby.
Dokter Kardiologi, dr. Indah Sukmawati yang menceritakan pengalamannya ketika kehilangan seorang ibu karena meninggal dunia akibat kanker payudara juga sepakat bahwa kita harus menerima diri sendiri, menerima kehidupan, dan mempunyai prinsip hidup. Dengan begitu maka kita bisa melewati badai kehidupan.
“Tuhan bekerja dengan cara yang sangat ajaib. Sekalipun kita terkena badai kehidupan, itu merupakan cara Tuhan membuat kita bisa menjadi orang yang lebih baik. Kita harus bisa membuat badai kehidupan tersebut menjadi lebih manis dengan cara kita menyikapinya. Oleh karenanya, kita harus mempunyai pegangan hidup, prinsip, dan cara pandang. Hal tersebut yang menjadi tonggak hidup kita,” pesan dr. Indah. Demikian kemenpppa.go.id
Headline
LEAVE A REPLY