Jakarta - BizNews.id, Najwa Shihab merilis video yang isinya mengkritik tindak tanduk Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR selama masa pandemi virus Corona. Sejumlah anggota DPR tak terima. Najwa lalu diseret ke isu keterlibatan di dalam Kartu Pra Kerja.
Dalam video 'Kepada Tuan dan Puan Anggota DPR yang Terhormat | Catatan Najwa' yang diunggah Najwa Shihab di YouTube, Najwa menyoroti parlemen yang dinilainya malah sibuk mengurusi hal selain virus Corona. Indonesia saat ini memang tengah berupaya melawan penyebaran virus Corona.
"Kepada tuan dan puan para anggota DPR yang terhormat. Apa kabar hari ini," kata Najwa Shihab seperti dilihat Selasa (5/5/2020).
Najwa menyebut fokus bangsa saat ini adalah menghadapi virus Corona. Namun, Najwa tak melihat semangat melawan Corona itu juga ada di DPR.
"Kami malah membaca DPR malah bersemangat membahas isu-isu lain," ucap Najwa.
Najwa Shihab menyoroti DPR yang fokus menyusun sejumlah rancangan undang-undang (RUU). Dia menilai UU memang penting, tapi ada waktu yang lebih pas untuk membahasnya.
"Contohnya Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan kepentingan investor di atas kebutuhan pekerja," sebut Najwa.
Najwa mengungkit sikap Presiden Jokowi pekan lalu yang menyatakan pemerintah dan DPR menunda pembahasan salah satu klaster di rancangan undang-undang itu, yakni klaster ketenagakerjaan.
"Seharusnya klaster lain ditinjau ulang," sebut Najwa.
Najwa Shihab menyebut ada juga RUU lain yang masih nekat mau dibahas DPR, RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa dan RUU Permasyarakatan.
"Ada koruptor yang sudah ngebet pengin bebas kah? Apa kabar Pak Yasonna?" ktitik Najwa Shihab.
"Ini kok DPR buru-buru banget kayak lagi kejar setoran?" imbuh dia.
Aneh, menurut Najwa, jika undang-undang yang penting itu diseriusi di waktu seperti ini, saat bangsa tengah berjuang melawan Corona. Dia ingin DPR menunda pembahasan sejumlah UU yang disebutkannya tadi.
"Jika ngotot menuntaskan omnibus law atau RUU KUHP atau RUU Permasyarakatan, jangan salahkan jika ada yang menilai DPR tidak menjadikan perang melawan Corona sebagai prioritas," kata Najwa Shihab.
Lebih jauh Najwa Shihab juga menyoroti langkah Satgas COVID-19 DPR. Dia mengutip pemberitaan soal Satgas COVID yang disebut mengimpor jamu ilegal. Di kesempatan yang sama, Najwa Shihab juga menyebut isu impor jamu ilegal itu telah dibantah DPR.
Dia juga menyoroti langkah Satgas COVID-19 berfoto memakai alat pelindung diri (APD).
"Ini dinilai melukai masyarakat," kata dia.
DPR Menjawab, Najwa Ditarik ke Isu Kartu Pra Kerja
Salah satu anggota Komisi III DPR yang juga tergabung di Satgas COVID-19, Habiburokhman, menjawab Najwa. Dia menegaskan Satgas COVID-19 sama sekali tidak mengimpor obat herbal.
"Tidak benar kami mengimpor obat herbal dari China," kata Habiburokhman di Twitter.
Habiburokhman juga ingin menyelidiki keterkaitan Najwa Shihab dengan SEKOLAHMU yang menjadi satu dari 7 mitra Kartu Pra Kerja.
"Sebab video NS tersebut setahu saya viral setelah saya bicara keras dalam raker Komisi III dengan KPK. Waktu itu saya minta KPK selidiki Kartu Pra Kerja," kata Habiburokhman.
Dia khawatir Najwa Shihab hanya 'balas dendam' atas apa yang disampaikannya ke KPK.
"Saya jadi khawatir, apa ini serangan balik atas sikap keras kami terhadap Kartu Pra Kerja. Selain saya yang bicara keras, Tery (Arteria Dahlan) juga bicara keras saat raker tersebut," ucap dia.
Senada dengan Habiburokhman, anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade juga mengkritik Najwa Shihab. Dia juga mengungkit soal dugaan keterkaitan Najwa Shihab dengan SEKOLAHMU.
"Saran saya sebagai sahabat, Najwa Shihab juga bisa langsung membantu rakyat. Apalagi ada informasi diduga start up SEKOLAHMU yang berada di bawah PT Sekolah Integrasi Digital mendapatkan penunjukan proyek Kartu Pra Kerja. Di mana diduga SEKOLAHMU punya hubungan dengan Najwa Shihab," kata Andre Rosiade.
Andre menyebut Najwa Shihab bisa membantu masyarakat andai dugaannya benar. Andre mengatakan keuntungan dari SEKOLAHMU bisa dipakai untuk membantu masyarakat.
"Seandainya dugaan ini benar. Bahwa SEKOLAHMU mendapatkan penunjukan langsung proyek Kartu Pra Kerja, tentu keuntungannya bisa dipakai membantu masyarakat yang terdampak wabah COVID-19. Apalagi proyek ini ada karena adanya wabah pandemi COVID-19," ucap Andre.
Saat ini, ada delapan platform digital sebagai mitra Kartu Prakerja. Yakni, Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id. Mereka menyediakan lebih dari 1.500 pelatihan dari lembaga pelatihan formal.
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Najwa Shihab meminta maaf. Menurut dia, Najwa Shihab terkesan memfitnah DPR.
"Saran saya, secara pribadi, selaku anggota Komisi III DPR RI, selalu anggota Badan Legislasi DPR RI dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan COVID-19 DPR RI, meminta Najwa minta maaf. Ini kan statementnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR," kata Arteria.
"Dan sengaja disiarkan ke ruang publik baik oleh Najwa pribadi maupun Narasi TV. Materi yang disampaikannya pun berupa informasi yang tidak benar, cenderung hoax dan provokatif. Apalagi dihadirkan di saat negara sedang menghadapi kedaruratan kesehatan. Yang membutuhkan situasi yang kondusif. Jadi ini memiliki konsekuensi hukum yang serius," sebut Arteria.
Dari situs resmi sekolahmu, disebutkan bahwa platform digital tersebut diluncurkan oleh Najeela Shihab di acara Temu Pendidik Nusantara di Jakarta pada 25-27 Oktober 2019. Redaksi masih terus berupaya meminta konfirmasi Najwa mengenai pernyataan dari Habiburokhman dan Andre Rosiade ini.
Najelaa yang juga mengungkapkan head of Sekolahmu menyatakan, aplikasi Sekolahmu menjadi platform kolaborasi antara sekolah dan korporasi untuk menghadirkan program-program yang mendukung kompetensi para murid.
sumber:detik.com
LEAVE A REPLY