Home Energi Berpotensi Gantikan LPG, Pembangunan 25 Pabrik BioCNG Dimulai

Berpotensi Gantikan LPG, Pembangunan 25 Pabrik BioCNG Dimulai

0
SHARE
Berpotensi Gantikan LPG, Pembangunan 25 Pabrik BioCNG Dimulai

Jakarta, BIZNEWS.ID - Mengambil tempat di PT. United Kingdom Indonesia Plantation, Blangkahan POM, Desa Blangkahan, Kecamatan, Kuala Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pembangunan proyek "Transisi dan Dekarbonisasi Energi Terbesar di Indonesia & Asia Tenggara" dimulai. Pada tahap I direncanakan akan dibangun sebanyak 25 (dua puluh lima) Pabrik BioCNG masing-masing dengan kapasitas 15.500 M3 BioCNG/hari, dengan tolal 387.000 M3 BioCNG yang diperkirakan akan dihasilkan pengurangan 3,7 Juta ton Co2 per tahun dan menghasilkan 3,7 Juta Kredit Karbon per tahun. Rabu (28/9).

Direktur Bioenergi Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE), Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edi Wibowo mengapresiasi upaya yang dilakukan PT KIS Group yang telah berkontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya dalam rangka pemanfaatan energi baru terbarukkan (EBT) menjadi sumber energi.

c-biocng4.jpeg"Pada kesempatan yang berharga ini, saya mewakili Kementerian ESDM menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada KIS Group bekerja sama dengan Anglo-Eastern Plantations PLC dan PT Unilever melaksanakan upacara peletakan batu pertama/ground breaking ceremony Proyek BioCNG Plant ini. Pembangunan proyek BioCNG diharapkan dapat menjadi salah satu upaya baik dari KIS Group dalam ikut serta menyukseskan program peningkatan pemanfaatan EBT dalam bauran energi nasional," ujar Edi Wibowo seperti dikuti esdm.go.id.

Edi pun mengapresiasi proyek Pembangunan BioCNG Plant yang akan dilaksanakan oleh KIS Group. "Kami berharap proyek yang ditandai dengan ground breaking ceremony hari ini yang bertepatan dengan hari pertambangan dan energi nasional dengan tagline energi bangkit lebih kuat, akan berjalan dengan lancar dan memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia, guna mendukung percepatan pencapaian target bauran energi terbarukan 23% pada tahun 2025 dan net zero emission tahun 2060," lanjut Edi.

Diungkapkan Edi, salah satu stakeholder yang memperhatikan pengembangan biogas skala industri adalah KIS Grup, dimana melalui PT KIS Indonesia, telah telah membangun lebih dari 20 Pabrik Biogas, dengan sukses di Indonesia sejak tahun 2012, dan menjadi yang terdepan dalam pengembangan biogas skala industri.

Bekerja sama PT KIS Indonesia dengan Anglo-Eastern Plantations dan PT. Unilever Oleochemical Indonesia, KIS Grup mengembangkan Proyek BioCNG/Bio-Methane Komersial Skala Besar Pertama di Indonesia & Asia untuk menggantikan bahan bakar fosil. Bentuk kerjasama ini diwujudkan dengan ground breaking ceremony/peletakan batu pertama pada hari ini. Proyek yang ditargetkan akan dilakukan commissioning pada April 2023 hingga November 2023 untuk 3 project akan menghasilkan volume BioCNG mencapai 1.230 MMBtu/hari, dengan nilai investasi sekitar USD15 juta.

c-biocng3.jpeg"Kami apresiasi atas upaya KIS grup dalam meningkatkan penggunaan biogas skala industri, yang juga menargetkan Pada Desember 2024, untuk menyelesaikan 25 pabrik dengan investasi 110 Juta USD dan akan mengurangi emisi Karbon sebesar 3,7 juta ton CO2/tahun yang akan menciptakan lapangan kerja hijau bagi masyarakat sekitar yang kemudian memberikan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan," ungkap Edi.

Selanjutnya, Chief Executive Officer (CEO) PT KIS Grup K.R. Raghunath mengatakan, KIS Group merupakan yang terdepan (leader) dalam bidang Biogas dan Bio CNG di Indonesia & Asia. Peletakan batu pertama Untuk project ini Akan memulai Transisi Energi & De-Karbonisasi yang besar.

"Kami akan melakukan komisioning 3 proyek pertama Bekerja sama dengan AEP Group dan Mahkota Group Pada April 2023 hingga November 2023 dengan volume BioCNG mencapai 1.230 MMBtu/hari.KiS telah tanda tangan kontrak untuk waktu yang panjang dengan PTPN, Ok IV AEP Group, Mahkota Group dan Group lainnya Untuk memasok limbah organic,"jelasnya.

Unilever Oleochemical Indonesia membeli Carbon Negative Biofuel (BioCNG) ini untuk menggantikan bahan bakar Fosil demi mempercepat tercapainya target Net Zero. PT Unilever akan menjadi yang pertama di Asia/Indonesia yang menggunakan BioCNG untuk menggantikan bahan bakar fosil dalam skala besar.

"KIS Group telah menandatangani Kontrak jangka panjang dengan Unilever dan pihak lain untuk memasok BioCNG. Pada Desember 2024, KIS Group akan menyelesaikan 25 pabrik dengan investasi 110 Juta USD dan akan mengurangi emisi Karbon sebesar 3,7 Juta Ton CO2/tahun dan menghasilkan 3,7 Juta Kredit Karbon per tahun. Proyek-proyek ini juga menciptakan lapangan kerja dalam skala besar," terang K.R. Raghunath.

Pengembangan Proyek BioCNG di industri kelapa sawit akan membantu Perkebunan/Pabrik Kelapa Sawit mengurangi emisi karbon, mengatasi masalah limbah serta membantu industri terdekat untuk lebih memanfaatkan EBT sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dekarbonisasi.

Selain itu, langkah pengembangan dan pembangunan proyek BioCNG ini tentunya akan membantu membuka lapangan kerja hijau bagi masyarakat sekitar yang kemudian memberikan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.