Jakarta, BIZNEWS.ID - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, mengatakan akan mengubah skema pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Negeri Sipil (ASN) menjadi fully funded. Sejauh ini aturan tersebut tengah digodok dan akan segera diselesaikan.
"Perubahan (skema pensiun PNS) pay as you go menjadi fully funded sekarang lagi dibahas yang mungkin segera ditetapkan," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/1/).
Dia menyebut upaya untuk melakukan penyusunan skema pensiun PNS sudah dilakukan sejak lama. Namun masih ada beberapa hitungan yang harus dianalisa dengan lebih akurat lagi, sehingga tidak membebani keuangan negara utamanya APBN.
"Dan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama Peraturan Pemerintah ini bisa dilaksanakan," ujarnya.
Dia mengatakan, sejauh ini skema pensiun memang masih menggunakan sistem pay as you go. Di mana PNS diharuskan membayar iuran yang sangat kecil, kemudian ketika mendapatkan tunjangan hari tua dibayarkan sekaligus dan juga mendapatkan uang pensiun bulanan yang jumlahnya tidak memadai.
Dia pun berharap dengan skema baru ini, iuran yang dikenakan adalah persentase dari THP yang jumlahnya lebih besar. Lalu saat pensiun, uang pensiunan PNS akan dibayarkan langsung semuanya dan jumlahnya akan lebih besar dari skema saat ini.
"Fully funded itu PNS akan membayar iuran sebesar persentasi dari pendapatannya bukan dari gajinya. Sehingga kemudian uang pensiunnya akan mendapatkan besaran yang lebih baik dari sistem yang sekarang dijalankan," katanya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo menyatakan, pengkajian reformasi program jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS telah memasuki tahap final. Reformasi ini termasuk pembayaran pensiun PNS dengan skema fully funded.
Lama diwacanakan, skema ini diusulkan menggantikan skema pembayaran pensiun pay as you go. Mengutip catatan Liputan6.com, skema pay as you go adalah skema dana pensiun dari hasil iuran PNS sebesar 4,75 persen dari gaji ditambah dengan dana dari APBN.
Sementara skema fully funded ialah sistem pembayaran pensiun penuh yang berasal dari iuran antara pemerintah dengan pegawai itu sendiri. Besarannya pun nanti ditentukan dan disesuaikan berdasarkan jumlah gaji PNS setiap bulannya. Dengan demikian, dengan skema fully funded, diharapkan besaran dana pensiun yang diterima makin besar.
"Jaminan pensiun sudah mulai kita bahas, sistem pensiun ASN. Yang saat ini RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) tentang gaji dan tunjangan dan RPP tentang jaminan pensiun dan hari tua sedang kita detail, hampir final dengan Menteri Keuangan," ujar Tjahjo saat rapat dengan Komisi II DPR RI, Senin (6/7/2020).
Dia menilai, reformasi ini penting bagi para pensiunan agar kehidupan dan kesejahteraan abdi negara dapat terjamin di masa tuanya. "Padahal penting untuk orang pensiun, pensiun supaya nggak kaget itu penting, yang gede (gajinya) tahu-tahu hanya terima Rp 4,2 juta," jelas dia.
Dia bergurau dan mencontohkan gaji Kapolri hingga Panglima TNI yang besar karena memiliki jabatan yang tinggi. Namun, saat pensiun, dana yang mereka terima justru kecil. "Tapi begitu pensiun, ya, kembali gaji pokok seperti prajurit. Dan saya kira itu juga sedang kita persiapkan dengan baik," tuturnya. Demikian Liputan6.com
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY