Jakarta, BIZNEWS.ID - Anggota Komisi VII DPR RI Saadiah Uluputty, usai Forum Group Discussion (FGD) dengan Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama dan beberapa akademisi Undip, mengatakan Indonesia memiliki banyak potensi energi baru dan terbarukan dalam (EBT). Ia meminta pemerintah tidak lagi memikirkan tentang kelapa sawit yang dinilai merusak lingkungan.
“Kita masih punya banyak potensi yang besar kalau kita bicara tentang EBT, tapi kenapa kita masih membicarakan tentang kelapa sawit yang faktanya itu merusak lingkungan. Meskipun ada biofuel, potensi laut kita bisa menjadi tantangan ke depan. Seperti rumput laut dan angin yang bisa menjadi energi,” ujar Saadiah di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Saadiah memaparkan, potensi EBT yang terbesar bersumber dari energi matahari dengan solar cell nya, kemudian juga biomassa, biogas, energi angin juga sangat besar. Sedangkan untuk energi nuklir, menurutnya itu masih jadi sebuah diskusi panjang terkait dengan kesiapannya, kemudian dampak dari energi nuklir itu sendiri.
“Apakah energi nuklir ini bisa dimasukkan ke dalam batang tubuh pembahasan RUU EBT, lalu bisa diterima, kemudian dikembangkan di Indonesia. Memang butuh waktu yang panjang, bukan saja menyiapkan supporting sistemnya, tetapi juga sosialisasinya dan juga tentang bagaimana mitigasinya, dampak lingkungannya, kemudian dampak sosial dan politik masyarakat juga,” urai politisi Fraksi PKS itu.
Kendala-kendala tersebut tidak bisa dibenahi oleh satu pihak saja, melainkan harus secara bersama-sama. “Kami juga menyampaikan ini kepada perguruan tinggi ini, baik itu dari SDM, teknologinya, kemudian permodalan. Kita yang semuanya itu menjadi supporting system, baik itu untuk energi fosil dan juga EBT,” pungkas Saadiah. Demikian dpr.go.id
Headline
LEAVE A REPLY