Jakarta, BIZNEWS.ID - Konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara yang berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila yang ditanamkan pada para Generasi Millennial dimaksudkan bukan Indoktrinasi, pengalaman berharga dari pasca order baru dan dinamika politik pada orde reformasi memberikan tantangan dalam menghadapi kepentingan yang lebih besar khususnta perkembangan industri dalam masyarakat 4.0.
Hal ini terungkap setelah wawancara dengan Dr. Suyud Margono (Dekan Fakultas Hukum, Universitas Mpu Tantular/ UMT), sebagai pembicara kegiatan International Webinar dalam bentuk Lecture Share Session yang diselenggarakan ASEAN Lecture Community dan Mandala International.
Pembicara lainnya Prof. Dr. Jessica Ong Hai Liaw dari Universiti Pertahanan Nasional, Malaysia (UPNM), dan Dr. Joko Widarto, Senior Lecturer dari Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul, Jakarta (UEU), webinar dengan tema: "Build The Role and Awarareness of The State Defense for the Millennial Generation: Challenges in the Post Covid -19" secara virtual pada tanggal 18 Desember 2021., dengan Welcoming speech: Assoc. Prof. T. Syahrul Reza Founder & CEO ASEAN Lecture Community.
Dr. Suyud yang juga Sekjen Asosiasi Mediator Indonesia, dalam paparannya bertopik “Environmental Challenges and Awareness in Digital Era: Creativity & Innovative Society Toward in Progressive Technology., perhatian bagi generasi millennial bahwa perkembangan teknologi dimasyarakat berdampak pada Real Time, Kerja (networks based), percepatan dan otomatisasi (IoT), Quality (Product and services), Kompetisi (fast & free competition), Berbagi (Sharing & Collaboration), Human Capital Resources, termasuk tanggungjawab negara dalam menyiapkan Teknologi Big Data.
Masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak dan resiko kritis masyarakat terutama generasi Millennial karena semua aktifitas termasuk studi dilakukan melalui gadget, menurut Prof. Dr. Jessica Ong, disamping itu terkait sifat publik yang demikian ingin cepat berdampak pada peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan, farmasi dan alat kesehatan dan mengubah pola/ perilaku kamn milenial ke aktifitas Online. Kondisi ini dimanfaatkan para oknum yang secara gencar mengedarkan produk palsu (termasuk produk kesehatan dan farmasi), sehingga penting tuntutan kepada platform maupun marketplaces.
Menurut Dr. Joko Widarto, perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatan media sosial di era kenormalan baru diharapkan untuk tidak meneruskan informasi hoax termasuk unclear information justru kaum milenial menjadi influencer yang secara tidak langsung telah menerapkan bela negara digital sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila.
Penegasan Dr. Suyud, bahwa terdapat pengaruh positif dari globalisasi yang dapat diterapkan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai jatidiri dan nasionalisme bagi Generasi millennial, untuk mewujudkan creatifitas dan inovatif berdasarkan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi produktif dan lebih mudah dalam beraktivitas, dan ditujukan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat improve people's standard of living and better life, pungkasnya.
Home
Nasional
Value Pancasila sebagai Basis Bela Negara dan Ketahanan Nasional Bagi Generasi Millennial
LEAVE A REPLY