Keterangan Gambar : Isu praktik nepotisme di MIND ID menjadi sorotan publik berawal dari pernyataan Vina Muliana saat menghadiri sebuah acara bersama Najwa Shihab yang akhirnya menuai kontroversi. Saat itu, Vina mengatakan bahwa umumnya tim HRD akan memantau media sosial pelamar kerja dalam proses rekrutmen.(Foto Dok Istimewa)
BizNews.id - Jakarta - Nepotisme merupakan salah satu tindakan curang yang sering terjadi di lingkungan pekerjaan. Hal ini tentunya mendapat perhatian tajam dari masyarakat maupun warganet di media sosial.
Sebab permasalahan ini merupakan salah satu isu moral dan budaya yang muncul serta berkembang hampir pada semua sistem birokrasi kelembagaan yang dianggap menyimpang dan sering dikaitkan dengan sifat tidak jujur.
Namun, baru-baru ini isu praktik nepotisme di BUMN sedang menjadi trending topik di media sosial diduga melibatkan orang dalam. Hal ini jelas merusak citra perusahaan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem seleksi/grading karyawan yang tertuang dalam The Indonesian Human Capital Forum atau Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
FHCI sendiri merupakan wadah para Direktur dan Pegiat Human Capital BUMN untuk berkomitmen membangun Human Capital Indonesia sejalan dengan Employee Value Proposition BUMN. FHCI BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan fungsinya untuk kepentingan publik.
Isu praktik nepotisme di BUMN menjadi sorotan publik berawal dari pernyataan Vina Muliana saat menghadiri sebuah acara bersama Najwa Shihab yang akhirnya menuai kontroversi. Saat itu, Vina mengatakan bahwa umumnya tim HRD akan memantau media sosial pelamar kerja dalam proses rekrutmen.
Selain itu, Vina juga mengatakan jejak seseorang di media sosial dianggap bisa menggambarkan kepribadiannya sehingga tak jarang digunakan HRD untuk menilai kandidat pelamar.
Sayangnya, banyak yang merasa tak setuju dengan pendapat Vina Muliana.
Bahkan, banyak warganet yang menilai Vina Muliana yang bekerja sebagai pegawai BUMN di MIND ID dengan jabatan Senior Associate, Culture Strategy dan sebelumnya juga memiliki pengalaman di Kementerian Negara BUMN sebagai Assistant to Vice Minister of State Owned Enterprises, masuk bebas tanpa hambatan lewat jalur orang dalam.
Saat di konfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp soal adanya praktik nepotisme di salah satu perusahaan milik BUMN itu, Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichfan sampai saat ini belum memberikan respon balasan terhadap pesan konfirmasi yang dilayangkan para awak media.
Sementara itu, dalam membenahi tata kelola di BUMN khususnya di bidang SDM, Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan menjegal direksi BUMN yang nakal, untuk kembali masuk ke lingkungan perusahaan pelat merah.
Erick juga menegaskan, Direksi BUMN yang ketahuan melakukan aksi korupsi, kolusi, nepotisme hingga tindak pidana akan langsung ditendang dan tidak diperbolehkan balik lagi.
"Ya, semua individu yang sudah sudah terkena kasus hukum sudah pasti masuk blacklist, sudah pasti," tegas Erick kepada wartawan, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sejatinya, nepotisme merupakan saudaranya korupsi, sahabatnya kolusi, musuh yang harus dikalahkan oleh diri sendiri dan kelompok maupun pemerintah karena KKN adalah pengkhianat bangsa dan negara.
Budaya nepotisme harus dimusnahkan agar mencapai perubahan dan sistem perekrutan yang profesional yang banyak diharapkan oleh masyarakat di Indonesia selama ini.(Dens)
LEAVE A REPLY