Home Nasional DPRD Maluku: Bukan Memperbaiki, Direktur RSUD Haulussy Justru Munculkan Masalah Baru

DPRD Maluku: Bukan Memperbaiki, Direktur RSUD Haulussy Justru Munculkan Masalah Baru

0
SHARE
DPRD Maluku: Bukan Memperbaiki, Direktur RSUD Haulussy Justru Munculkan Masalah Baru

Keterangan Gambar : Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin.

BizNews.id - Ambon- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin menilai, Direktur RSUD dr. M. Haulussy, Nazaruddin tidak memiliki niat untuk memperbaiki rumah sakit berplat merah tersebut, malah sengaja memunculkan masalah baru.

"Terkait pertemuan kita dengan tenaga dokter spesialis dan nakes di RSUD Haulussy bersama dengan direktur itu, dijanjikan hari Senin itu pembayaran insentif nakes Perda 2021 itu dibayarkan. Nah, ini yang dibayarkan cuma dokter spesialis, sementara Perda itu kan semua dapat, baik semua dokter spesialis maupun dokter umum," tegas Rovik kepada wartawan di gedung DPRD Provinsi Maluku, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Nazaruddin sebagai Direktur RSUD Haulussy telah memecah belah, dan mengadu domba para tenaga kesehatan di RSUD Haulussy.

Rovik mengaku heran, lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku masih mau mempertahankan direktur, yang tidak memiliki niat untuk memperbaiki rumah sakit.

"Kalau kebijakan yang dilakukan seperti ini, maka bagi saya, ini memecah belah dan merusak hubungan antara dokter spesialis dan tenaga kesehatan yang lain. Tidak boleh seperti itu. Ya jadi saya kira, komitmen orang ini tidak bisa dipegang," pungkas dia.

Rovik menyatakan, dirinya akan mendesak untuk segera dilakukan pembayaran. Jika diperlukan, maka dirinya akan meminta DPRD secara kelembagaan, untuk merekomendasikan lewat surat resmi kepada Pemprov Maluku, untuk mengganti direktur RSUD Haulussy, karena yang bersangkutan tidak menyelesaikan masalah, justru menciptakan masalah baru di dalam rumah sakit.

"Saya lihat orangnya sangat tidak cocok menjadi pemimpin di Maluku. Dia tidak mengenal budaya-budaya kita di sini. Ada budaya persaudaraan dalam bingkai pela gandong," ujarnya.

Menurut Rovik, awalnya Direktur RSUD Haulussy mencoba membenturkan dokter-dokter spesialis dengan pihak BPJS. Dan sekarang, yang berlangsung mencoba membenturkan sesama tenaga kesehatan, yang ada di RSUD Haulussy.

"Ini sudah tidak benar. Saya berharap, apa yang dilakukan RSUD Haulussy ini menjadi perhatian Pemprov Maluku terutama saudara Sekretaris Daerah," tandas Rovik.(Dens)