Keterangan Gambar : Founder Football Institute Budi Setiawan bersama Resha Yogaswara, Ketum Perpi, memberikan keterangan pers terkait hasil survei kepada suporter di enam kota besar di Indonesia.
BizNews.id | Jakarta - Tragedi Kanjuruhan sebulan lalu membuat pilu hati pencinta sepakbola di tanah air, bahkan dunia. Tragedi yang menelan 135 korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka, juga memicu sakit hati masyarakat karena kepengurusan wadah sepak bola nasional (PSSI) yang dinilai lambat menangani tragedi itu. Tak heran jika belakangan muncul sejumlah petisi yang bermuara tuntutan pergantian pengurus di PSSI, hingga sosok pengisi kursi ketum PSSIM
Setidaknya itu tergambar dari hasil survei Football Institute kepada suporter sebagai responden di sejumlah kota. Survei yang yang dilakukan lembaga independen mulai 15 hingga 21 Oktober 2022 ini, tak hanya soal kinerja PSSI, tapi juga mencari tahu persepsi fans sepak bola nasional terhadap Kebijakan PSSI terkait kompetisi sepak bola nasional, persepsi fans sepak bola nasional terhadap Kebijakan LIB dalam penyelenggaraan kompetisi, mengetahui persepsi fans sepak bola terhadap Tragedi Kanjuruhan, dan mengetahui persepsi fans terhadap Aparat Kepolisian dalam pengamanan even sepak bola nasional.
"Soal Peristiwa Kanjuruhan, penilaian supporter atas Langkah PSSI dalam menanganinya adalah 47% tertinggi berpendapat Lamban. Di posisi kedua ada Sangat Lamban dengan 24,7% pemilih. Yang berpendapat responsif ada di posisi terbawah dengan 3,0%," jelas Budi Setiawan sebagai Founder Football Institute dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (31/10).
Acara yang mengusung tema ‘Hasil Survei Persepsi Fans Sepakbola Nasional dan Kondisi Terkini Sepakbola Nasional' ini digelar bersama Perpi (Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia) ini juga dihadiri Ketua Umum Perpi, Resha Yogaswara. Budi dan Resha sama-sama menjabarkan hasil survei dari 6 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya dan Malang.
Dari persepsi fans terhadap kinerja PSSI, penilaian suporter di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule ada di hasil tertinggi 32,1% dengan penilaian Biasa-Biasa Saja. Tertinggi kedua dengan penilaian Tidak Memuaskan mendapat penilaian suporter sebanyak 27,6%. Sementara responden yang menilai Sangat Memuaskan ada di peringkat terbawah dengan 1,2%.
Sama halnya dengan penilaian terhadap tanggung jawab PSSI dalam penangangan peristiwa Kanjuruhan. Responden tertinggi ada di angka 38,1% dengan memilih Lempar Tanggung Jawab dan menyalahkan pihak lain. Sebanyak 19,1% memilih Lamban dalam penanganan dan 12,6% memilih Kurang Profesional dalam bicara kepada publik. Semua penilaian pada survei menyangkut hal ini lebih banyak negatif alias kurang puas. Kondisi itu memicu tuntutan pembubaran kepengurusan PSSI pimpinan Iwan Bule, atau setidaknya Ketua Umum nya mundur.
"Kisruh Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dan desakan Iwan Bule mundur dari jabatannya terus bergulir bak bola salju. Banyak desakan dari berbagai pihak untuk merevolusi PSSI setelah Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa, menjadi salah satu alasan adanya kepemimpinan baru ditubuh PSSI mendatang," ungkap Budi.
Budi juga memberikan pandangan terkait nama-nama yang dinilai cocok untuk menjadi Ketua Umum baru PSSI. Diakui Budi, ada beberapa nama yang beredar untuk mengisi kursi nomor satu di PSSI, namun sosok Erick Thohir dinilai paling pantas untuk maju sebagai ketum PSSI.
“Selain itu ada nama Hary Tanoesoedibjo yang sudah menjadi Ketua Asosiasi Futsal selama kurun waktu lebih dari 7 tahun, lalu ada pak Ahsanul Khosasih sebagai Presiden Klub Madura United," jelasnya.
"Tiga orang itu punya profil yang bagus. Namun jika ada nama-nama lain dan lebih berkompeten, silakan saja," tambah Budi.
Tentang Erick Thohir, Budi menilai tokoh ini tak asing didunia olahraga baik di tanah air maupun manca negara. Dia punya rekam jejak yang sudah mumpuni. Selain pernah menjadi Ketua Umum PB Perbasi, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, dan terakhir saat sukses memimpin Panitia Penyelenggara Asia Games Jakarta Palembang tahun 2018.
Erick Thohir juga pernah mengelola klub-klub sepak bola besar, termasuk Inter Milan di Italia, DC United di Liga AS dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
"Reputasi sepakbolanya sudah teruji, dulu pernah kelola Inter Milan, DC United di AS, kini Oxford United bersama Anindya Bakrie. Artinya, kalau beliau jadi minimal calon ketum maka syarat punya jaringan nasional dan internasional sudah terpenuhi, ditambah dengan pengalamannya, di jaringan olahraga manca negara" papar Budi.
Karenanya Budi berharap, dalam KLB PSSI mendatang bisa lebih transparan dalam visi misi serta pemilihan ketua umum. Sebab selama ini hanya melalui votter Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Terkait hasil survei Football Institute, Budi mengatakan, survei diambil dengan tema 'Persepsi Fans Sepak Bola Nasional Terhadap Kondisi Sepak Bola Nasional'. Salah satu poin survei membahas penilaian suporter terhadap tanggung jawab PSSI dalam penanganan tragedi Kanjuruhan.
"(Sebanyak) 35 persen (suporter menilai PSSI) tidak bertanggung jawab. (Sementara) 28 persen (suporter menilai PSSI) bertanggung jawab," kata Budi
Budi melanjutkan bahwa masih banyak penilaian lainnya kepada PSSI terkait hal itu, yang semua bermuara masih tingginya angka tidak puas dan lebih ke mendiskreditkan Iwan Bule dan kepemimpinannya.
Hasil survei tersebut sudah diberikan kepada Presiden RI Joko Widodo. Dengan begitu, Kepala Negara mengetahui suara para suporter di Indonesia.
"Kami serahkan kepada Presiden semua hasil survei ini. Harapan kami, tentu saja agar Presiden bisa membaca hasil survei, terkait sikap suporter pada peristiwa Kanjuruhan," pungkas Budi.(Dens)
LEAVE A REPLY