Home Nasional SHS, Seniorku dalam Transisi Kepemimpinan

SHS, Seniorku dalam Transisi Kepemimpinan

0
SHARE
SHS, Seniorku dalam Transisi Kepemimpinan


Jakarta, BIZNEWS.ID - Seniorku Dr Sinyo Harry Sarundayang (SHS) wafat  13 Februari 2021 di Jakarta, lantaran sakit, sudah dimakamkan Jumat (19/2/2021).

SHS dimakamkan di lahan milik almarhum. Letaknya berbatasan antara Kawangkoan & Tompaso, Kabupaten Minahasa.

SHS wafat persis sehari sebelum 75 tahun peringatan Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Februari 1946.

Peristiwa sangat bersejarah itu sebagai pertanda Bangsa Minahasa juga punya andil menghalau penjajah Belanda.

Dalam catatan sejarah merah putih itu, ibunda almahum SHS, Nyonya Sarundajang - Liow dan juga mertua SHS yakni Om Alo Tambuwun tercatat sebagai pelaku merah putih.

Artinya SHS sebagai anak pelaku pejuang. Anak biologis dan juga anak ideologis. Mereka memang keluarga nasionalis.

Almarhum, dalam catatan saya, merupakan tokoh Sulawesi Utara dengan segudang tanda penghargaan. Bukti nyata, prestasi gemilang yang SHS torehkan bagi bangsa Indonesia.
 
Beliau senior dan sekaligus teman kerja yang menyenangkan di Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sifat kebapakannya  yang bijak dan mengayomi, sangat saya rasakan selama mengenal putra Kawangkoan, Minahasa tersebut.  

Terutama saat saya mengisi kekosongan jabatan yang ditinggal beliau sebagai Gubernur Sulawesi Utaram, sehubungan dengan telah berakhir masa jabatan selama 10 tahun memimpin Sulawesi Utara.

Awal saya menginjakkan kaki di Sulawesi Utara, 22 September 2016, sebagai mantan Gubernur, senior yang hebat ini, menemani saya dan istri dalam perjalanan Jakarta ke Manado. Kami berangkat bersama.

Ketika konferensi pers di Bandara Sam Ratulangi pun SHS yang memandu acara.

"Penjabat Gubernur (Pj Gubernur) ini patut Anda terima. Dukunglah sebagaimana dukungan terhadap saya. Pj Gubernur Soni Sumarsono, yunior terbaik di Kemendagri. Dia sebagai penjabat yang memiliki kewenangan penuh sebagaimana gubernur definitif. Berbeda dengan Penjabat Semenrara (Pjs) atau Pelaksana Tugas (Plt)", ungkap Pak Sinyo menjelaskan posisi saya ke para wartawan di VIP Room milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
 
Selama enam bulan menjabat Pj Gubernur 2015/2016, kami sangat akrab bahkan seperti keluarga sendiri.

Saya dan keluarga pernah ke rumah SHS di puncak Winangun, tetapi juga kami ke rumah yang asri di kawasan Kinali Kawangkoan. Ini saat open house Tahun Baru, 1 Januari 2016.

Berbagai masukan dan advis dari SHS, kami peroleh dalam banyak kesempatan. Patut kami beri apresiasi.

Setelah tahu prestasi dan cintanya masyarakat Sulawesi Utara kepada beliau (yang juga ex Irspektur Jenderal Kemendagri),  terus terang saya minder.

Saya takut tidak bisa mengimbangi dan memenuhi harapan masyarakat Sulawesi Utara.

Bahkan publik di daerah Nyiur Melambai ini sempat mencibir saat saya datang di sana. Apalagi menggantikan posisi SHS. Tokoh legendaris.  

"Pokoknya Pak Gubernur Sarundayang itu hebat dan tak ada yang bisa menandingi, termasuk Pj Gubernur yang baru datang ini. Mana bisa....", ujar warga di media lokal.

Alhamdulillah, Puji Tuhan,  berkat dukungan dan pendampingan SHS ke saya layaknya "kakak-beradik".
Saya tidak mengecewakan .

Seniorku Gubernur Sarundajang mampu dengan sangat baik mengawal saya dalam menjalankan roda pemerintahan di Sulawesi Utara, hingga sukses, bahkan masyarakat Sulawesi Utara semakin dekat dan akrab dengan saya sebagai Pj Gubernur. Sampai hari ini.

Terhadap posisi istri saya sebagai Ketua PKK Prov Sulawesi Utara pun sukses dikawal oleh Ibu Deitje Sarundajang Laoh-Tambuwun. Terkini, Bu Dee dan istri saya, bersama para aktivis PKK Sulawesi Utara masih sering bersilahturahmi.
Setidaknya sekali dalam dua bulan mereka masih bakudapa.

Kini, seniorku yang membanggakan telah tiada. Dia telah pergi mendahului kita semua.

Mengamati media sosial dalam sepekan, tak terhingga sanjungan, apresiasi dan kebanggaan warga terhadap SHS.
Presiden Filipina, Duterte pun merasa sangat kehilangan seorang sahabat sejati.

Jejak langkah dan sepak terjang SHS bagi Sulawesi Utara yang sangat kita banggakan itu, terukir abadi.

Saya merasakan, di arena balap kuda di Tompaso Kawangkoan sekalipun, amat terasa aroma ketokohan SHS.

Kami pernah kesana, bergembira bersama, bersendagurau ria, dan ketawa lepas, tiada tara.

Selamat jalan Seniorku, Dr Sinyo Harry Sarundayang.

Semoga diberikan tempat yang terbaik,  dalam kedamaian dan keabadian di Surga.

Bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan.

#Salam Manis Bakudapa (Sambada)

(Dr Soni Sumarsono, MDM. Ex Pj Gubernur Sulut 2015/2016).