Home Komunitas Senantiasa Jujur, Cara Efektif Mencegah Korupsi

Senantiasa Jujur, Cara Efektif Mencegah Korupsi

0
SHARE
Senantiasa Jujur, Cara Efektif Mencegah Korupsi

Jakarta, BIZNEWS.ID - Tidak sampai 2 minggu 2 orang menteri ditangkap KPK dengan tuduhan melakukan korupsi. Korupsi pada dasarnya berangkat dari lenyapnya kejujuran seseorang ketika mengemban tugas. Bagaimana resep untuk dapat “memaksa” orang untuk berlaku jujur?

Ilustrasi berikut ini mungkin dapat di renungkan sebagai salah satu cara terbaik membangun kejujuran seseorang yang muncul dari dalam dirinya sendiri.

Pada tahun 1969, saya mengikuti latihan para dasar, terjun payung statik di pangkalan Udara Margahayu Bandung. Menjalani latihan yang cukup berat bersama dengan lebih kurang 120 orang dan ditampung dalam dua barak panjang tempat latihan terjun tempur.

Setiap makan pagi, siang dan malam hari yang dilaksanakan di barak, kami memperoleh makanan ransum latihan yang diberikan dengan ompreng dan atau rantang standar prajurit.

Di ujung barak tersedia drum/tong besar berisi sayur, dan di sampingnya ada sebuah karung plastik berisi kerupuk milik seorang ibu setengah baya warga sekitar asrama prajurit yang dijual kepada siapa saja yang merasa perlu untuk menambah lauk makanan jatah yang terasa kurang lengkap bila tidak ada kerupuk.

Sang ibu paruh baya ini, tidak pernah menunggu barang dagangannya. Setiap pagi, siang, dan malam menjelang waktu makan dia meletakkan karung plastik berisi krupuk dan di sampingnya diletakkan pula kardus bekas rinso untuk uang, bagi orang yang membeli kerupuknya.

Nanti setelah selesai waktu makan dia datang dan mengemasi karung plastik dengan sisa kerupuk dan kardus berisi uang pembayar kerupuk.

Iseng, saya tanyakan, apakah ada yang enggak bayar Bu?

Jawabannya cukup mengagetkan. Dia percaya kepada semua siswa latihan terjun, karena dia sudah bertahun-tahun berdagang kerupuk di barak tersebut dengan cara demikian. Hanya meletakkan saja, tidak ditunggu dan nanti setelah semuanya selesai makan dia baru datang lagi untuk mengambil sisa kerupuk dan uang hasil jualannya.

Selama itu, dia tidak pernah mengalami defisit. Artinya tidak ada satu pun pembeli kerupuk yang tidak bayar. Setiap orang memang dengan kesadaran mengambil kerupuk, lalu membayar sesuai harganya.

Bila dia harus bayar dengan uang yang ada kembaliannya, dia bayar dan mengambil sendiri uang kembaliannya di kotak rinso kosong tersebut. Demikian seterusnya.

Beberapa pelatih terjun, bercerita bahwa dalam pengalamannya, semua siswa terjun payung yang berlatih di situ dan menginap dibarak latihan tidak ada yang berani mengambil kerupuk dan tidak bayar. Mereka takut, bila melakukan itu, khawatir payung nya tidak mengembang dan akan terjun bebas serta mati berkalang tanah.

Sampai sekarang, saya selalu berpikir, mengapa orang sebenarnya bisa jujur, dan dapat dipercaya, serta menahan keserakahannya, hanya karena pintu kematian berada di depan wajahnya. Yang saya pikirkan, bagaimana caranya membuat manusia setiap saat berada dalam kondisi atau suasana latihan terjun, mungkinkah ?

Itulah sebuah ilustrasi cerita ringan yang diangkat dari sebuah kisah nyata. Pada hakikatnya memang diperlukan self discipline dalam pelaksanaan tugas.

Self discipline ini sangat tidak mungkin akan terbangun tanpa adanya pengawasan melekat dan terus menerus.

Namun harus dicatat bahwa pengawasan yang terus menerus pun tidak akan ada hasilnya apabila tidak ada hukuman berat dengan efek jera dijatuhkan ketika tertangkap terjadinya pelanggaran. Demikian Kompas.com

Photo : google image