Home Teknologi Sejarah R80, Pesawat Inisiasi Habibie yang Batal Dibuat

Sejarah R80, Pesawat Inisiasi Habibie yang Batal Dibuat

0
SHARE
Sejarah R80, Pesawat Inisiasi Habibie yang Batal Dibuat

Jakarta, BIZNEWS.ID -  Proyek pesawat R80 yang diinisiasi oleh mendiang BJ Habibie, terpaksa dihilangkan dari Program Strategis Nasional (PSN) periode 2020-2024. Proyek tersebut akan dialihkan menjadi teknologi drone, disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Melihat ke belakang, dijelaskan bahwa pesawat ini memiliki tujuan untuk mengangkut penumpang dari kota ke kota, misalnya saja dari Palembang ke Medan, sehingga penumpang tidak perlu melakukan transit di Jakarta.

R pada nama pesawat memiliki arti region, dan 80 ada jumlah penumpang yang mampu diangkut pesawat. Ilham Akbar Habibie pernah menjelaskan, rencananya pesawat akan dipanjangkan hingga bisa menampung 100 kursi penumpang.

Di kelas yang sama, Ilham mengklaim pesawat lebih unggul dari kompetitor. Misalnya saja pada pesawat Prancis-Italia, ATR 72 yang hanya memiliki 78 kursi penumpang. Keunggulan lain R80 ada di desain mesin, yang irit bahan bakar.

Bukan tanpa sebab, Habibie melihat pasar ke depannya, di mana beberapa tahun mendatang sudah banyak masyarakat yang memilih terbang dibanding melakukan perjalanan darat atau laut. Untuk itu, infrastruktur harus diperbaiki.

Menurut Presiden Indonesia ketiga itu, Indonesia tidak cukup jika hanya mengandalkan pesawat jet untuk penerbangan jarak dekat. R80 dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan jarak dekat secara aman dan cepat.

Pesawat juga dianggap jenis transportasi yang lebih aman, jika dilihat dari sisi teknologi dan sejumlah aturan ketat di dalamnya. Pilot dan seluruh staf di dalamnya bukan orang sembarangan, mereka pekerja profesional yang sudah memiliki lisensi.

Beberapa hari lalu, pemerintah melakukan rapat terbatas untuk melakukan evaluasi Program Strategis Nasional (PSN) periode 2020-2024. Tujuannya, untuk pemulihan ekonomi nasional karena dampak dari virus COVID-19.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto dalam konferensi pers virtual menjelaskan, bahwa sebelumnya ada 245 PSN yang disetujui, kemudian dikurangi menjadi hanya 89 proyek saja. Salah satu yang dihapus adalah proyek pesawat R80 dan N245.

"R80 dan N245 dialihkan menjadi teknologi drone, dianggap lebih cocok dengan situasi yang sekarang," ujarnya, dikutip VIVA Digital pada Senin, 1 Juni 2020.

Menurut Airlangga, saat ini pengembangannya sudah dimulai oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Perlu diketahui, proyek pesawat R80 diinisiasi oleh mendiang BJ Habibie. R memiliki arti region, sedangkan 80 adalah jumlah penumpang yang mampu diangkut pesawat.

Konsepnya adalah pesawat akan melayani penerbangan dari kota ke kota, misalnya saja dari Medan ke Padang, sehingga mereka tidak perlu melakukan transit di Jakarta. Sebelumnya dikatakan, pembuatan pagesawat dilakukan oleh PT Regio Aviasi Indonesia atau RAI.

Menurut Ilham Akbar Habibie, tahun lalu seharusnya pesawat masuk dalam perincian prototipe yang akan memakan waktu hingga dua tahun. Bahkan ada rencana pesawat diperpanjang, dari sebelumnya mengangkut 80 penumpang, menjadi 100 orang. Demikian viva.co.id
       
Photo : google image