Home Ekonomi Perluas Akses Pasar, Kemenperin Boyong 12 IKM Mejeng di Inacraft

Perluas Akses Pasar, Kemenperin Boyong 12 IKM Mejeng di Inacraft

0
SHARE
Perluas Akses Pasar, Kemenperin Boyong 12 IKM Mejeng di Inacraft

Jakarta, BIZNEWS.ID - Kementerian Perindustrian proaktif melakukan pembinaan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), antara lain melalui pemberian fasilitasi perluasan akses pasar melalui partisipasi pameran dalam maupun luar negeri. Salah satu ajang pameran dalam negeri yang rutin dilaksanakan setiap tahun dan memiliki cakupan akses pasar yang luas adalah Inacraft. Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) kembali menyelenggarakan Pameran Inacraft pada tanggal 4-8 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) yang dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memberikan fasilitasi pameran kepada 12 pelaku IKM binaan. Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan, pelaku IKM yang mendapatkan fasilitasi pameran tersebut adalah mereka yang meraih Penghargaan One Village One Product (OVOP) dan Penghargaan Upakarti tahun 2022. “Sebanyak delapan IKM penerima Penghargaan OVOP dan empat IKM penerima Penghargaan Upakarti, kami berikan fasilitasi untuk berpartisipasi pada pameran Inacraft on October 2023,” ungkap Reni di Jakarta (4/10).

Reni menjelaskan, OVOP adalah program pembinaan Kemenperin dengan pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang mengangkat keunikan khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal. “Kriteria pemenang OVOP di antaranya adalah IKM yang berada di Sentra IKM, menghasilkan produk unggulan daerah, memiliki keunikan, diutamakan berbahan baku lokal, memiliki pangsa pasar domestik maupun global, serta memiliki kualitas dan diproduksi berkesinambungan,” ungkapnya.

Adapun Penghargaan Upakarti adalah bentuk apresiasi di bidang perindustrian yang diberikan kepada pihak yang berprestasi, serta berjasa dan aktif melakukan pembangunan dan/atau pemberdayaan industri kecil dan industri menengah. Penghargaan Upakarti dibagi menjadi dua kategori, yakni Kategori Jasa Pengabdian yang merupakan kategori bagi orang-perseorangan atau lembaga/organisasi yang berperan aktif dalam pengembangan dan pelestarian IKM yang berbasis kearifan lokal.

“Sedangkan, kategori Jasa Kepeloporan, diberikan kepada perusahaan skala menengah atau besar yang melakukan pemberdayaan IKM melalui penguatan keterkaitan dan hubungan kemitraan yang saling menguntungkan,” terangnya seperti dikutip kemenperin.go.id.

Reni juga turut menyampaikan apresiasinya kepada ASEPHI yang menggelar Pameran Inacraft on October 2023 dengan mengusung tema “From Smart Village to Global Market” yang senada dengan visi pengembangan IKM dan ekonomi kemasyarakatan. “Tingkat pemberdayaan masyarakat dalam ekosistem IKM sangat besar karena dalam rantai proses produksi IKM Indonesia banyak melibatkan peran kerajinan tangan para perajin,” tuturnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA, Riefky Yuswandi menyampaikan bahwa kedelapan peserta pameran ini mendapatkan fasilitasi dari Kemenperin sebagai tindak lanjut dari program pembinaan Penghargaan OVOP dan Upakarti yang digelar oleh Ditjen IKMA setiap dua tahun sekali. “Adapun penerima Penghargaan OVOP 2022 telah diseleksi lebih lanjut untuk dapat mengikuti program IKM OVOP Go Global,” ujarnya.

Riefky menjabarkan bahwa program IKM OVOP Go Global meliputi pembinaan peningkatan kapasitas dan rebranding produk IKM tanpa meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki, serta pengembangan akses pasar internasional. “Rangkaian program yang dilakukan meliputi pelatihan persiapan pameran, penyusunan rencana pemasaran ekspor, pengembangan produk, hingga pemasaran digital,” jelasnya.

Pada proses pendampingan juga dilakukan dengan melibatkan trainer dan coach yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan pengembangan bisnis ke pasar ekspor. “Fasilitasi pameran merupakan salah satu benefit yang diberikan kepada para pelaku IKM yang telah mendapatkan proses pembinaan dan dari kegiatan pameran ini akan dilihat kemampuan serta potensi pasar yang didapat oleh para IKM selama pelaksanaan pameran untuk selanjutnya dijadikan bahan evaluasi pembinaan di masa mendatang,” tutur Riefky.