Jakarta, BIZNEWS.ID - Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Diketahui prevalensi stunting saat ini secara nasional, masih sebesar 24,4 persen (SSGI, 2021). Presiden RI Joko Widodo telah menargetkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Pemerintah telah memiliki Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di mana untuk percepatan penurunan stunting dinakhodai oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika Putri menjelaskan, berbagai upaya pencegahan dan penurunan stunting perlu dimulai dari keluarga.
Hal itu disampaikan Femmy dalam Rapat Koordinasi Kabupaten Temanggung Sebagai Percontohan Penurunan Stunting Berbasis Keluarga, di Hotel Aliyana, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Kamis (3/2) seperti dikutip kemenkopkm.go.id.
"Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah stunting di keluarga berisko stunting. Mulai dari upaya intervensi gizi spesifik dan sensitif pada sasaran prioritas yakni Ibu hamil dan anak usia 0‐2 tahun atau rumah tangga 1000 dengan Hari Pertama Kelahiran (HPK)," ujar Femmy
Lebih lanjut, Femmy menerangkan, pemerintah telah memiliki Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting menjadi acuan bagi kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, Pemerintah Desa, dan Pemangku Kepentingan dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting.
Strategi nasional tersebut bertujuan untuk : Menurunkan prevalensi stunting, Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, Menjamin pemenuhan asupan gizi, Memperbaiki pola asuh, Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, Meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Femmy menjelaskan, pemerintah akan menjadikan Kabupaten Temanggung sebagai percontohan dalam program percepatan penurunan stunting berbasis keluarga. Dia menuturkan bahwa kasus stunting di Kabupaten Temanggung masih sangat tinggi, yaitu 30 persen (SDGS, 2020).
Selain itu, di Kabupaten Temanggung juga masih banyak permasalahan soal keluarga, seperti angka putus sekolah yang masih tinggi, pernikahan usia dini yang masih tinggi, pernikahan yang belum tercatat masih tinggi, dan kasus perceraian keluarga yang masih tinggi.
Menurut Femmy, untuk menjalankan percepatan penurunan stunting itu, keluarga harus terlebih dahulu dikuatkan.
Dia menerangkan, langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk memperkuat keluarga yakni sejak sebelum terjadi pernikahan.
"Di antaranya melalui penguatan keluarga melalui sosialisasi sebelum pernikahan melalui bimbingan perkawinan di KUA, sosialisasi pemberdayaan ekonomi dan penguatan moderasi beragama pada calon keluarga, dan penguatan pendidikan dasar pada anak," ujarnya.
Selain itu, Femmy mengatakan, kajian mengenai strategi penurunan stunting berbasis keluarga, kajian mengenai kewirausahaan pemuda, serta kajian mengenai Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI), dan mensinergikan program-program pusat dan daerah juga akan dilakukan untuk penurunan stunting.
"Tentunya kalau kita bersama-sama kerja mudah-mudahan angka-angka tersbeut juga segera turun juga. Angka perkawinan anak, putus sekolah, stunting, dan anak-anak semakin sehat. Kita semua mengharapkan penurunan stunting bisa dilakukan secara holistik integratif," ujarnya.
Dalam kesmpatan itu, turut hadir Bupati Temanggung M. Al Khadziq, jajaran OPD Kab Temanggung, dan perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait.
Bupati Temanggung Al Khadziq mengakui bahwa Kabupaten Temanggung memang masih mengalami permasalahan dalam kasus perkawinan anak. Menurutnya, perkawinan anak di sana masih menjadi tradisi yang harus dipatahkan.
Karena itu, menurutnya, sosialisasi kepada keluarga dan orang tua untuk mencegah perkawinan anak demi mencegah stunting harus semakin dikuatkan, dan semakin menurunkan angka putus sekolah pada anak-anak.
"OPD Kab Temanggung harus membuat program-program stunting betul-betul menjadi prioritas. Juga sekaligus mengoordinasikan semua OPD baik itu di Dinas, Kecamatan, Kelurahan, puskesmas dan lain sebagainya," ujarnya.
"Saya mengajak kita semua yang hadir mari kita bersinergi menguatkan koordinasi untuk bersama-sama mengupayakan kabupaten sebagai kabupaten percontohan percepatan penurunan stunting," pungkas Bupati Temanggung.
LEAVE A REPLY