Jakarta, BIZNEWS.ID - Dalam 20 tahun kedepan, Indonesia menuju transisi menuju energy baru terbarukan. Sebagai bagian dari warga dunia, Indonesia terus berupaya mengakselerasi transisi menuju ekosistem MBT baik untuk kendaraan maupun pembangkit energi. Namun Demikian diperlukan kehati-harian dalam melakukan transisi energi.
"Bagaimanapun proses transisi energi ini perlu dilakukan secara cermat. Kita tidak ingin keputusan yang gegabah justru membawa kita pada situasi yang harus kita hindari. Krisis energi sedang terjadi di eropa saat ini, Proses transisi yang gegabah dan tanpa perhitungan yang matang antara kebutuhan dan supply nasional bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Itu pun, Bisa terjadi di Indonesia sebagai negara yang sedang tumbuh-tumbuhnya," Ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam sambutan acara 2nd Northern Sumatera Forum, Jumat 28 Oktober 2022.
Pada kesempatan tersebut Menteri BUMN mengingatkan agar Indonesia menjaga kedaulatan energinya. “Jangan hanya menjadi konsumen energy bersih atau sekedar menjadi produsen sehingga tergantung dengan supply chain. Kita harus bisa memastikan mandiri dan justru membangun ekosistem kita dimana mereka dan kita saling menguntungkan tetapi tentu kita yang menentukan daripada transisi ini," tambahnya.
Menurutnya pemerintah terus memacu kinerja produksi nasional untuk mengurangi ketergantungan import dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Di sisi lain pertamina tengah berkolaborasi para pemain Migas Global dan Pengembangan teknologi karbon capture and storage untuk menanggulangi emisi karbon pengguna energi fosil. "Dalam proses menuju transisi, BUMN sebagai Penggerak sepertiga perkembangan nasional berperan sebagai penopang ekosistem tersebut," terangnya.
Lebih lanjut Erick mengatakan pemerintah telah menargetkan untuk mewujudkan transisi energi bersih dengan menurunkan hingga 29% hingga pada tahun 2030 atau 2040 sesuai dengan blueprint. BUMN, lanjutnya, juga telah mendorong inisiatif strategis untuk mendukung upaya dekabonisasi menuju Indonesia net zero emisson di tahun 2060. Antara lain, Renewable Development melalui energy transition mechanism dimana terdapat program percepatan pegantian dini PLTU Batu Bara dan upaya peningkatan kapasitas energi terbarukan termasuk tenaga panas bumi, Surya, bayu dan Hydro.
"Kami melakukan pengambangan bisnis ekosistem electric vehicle melalui penyiapan bahan baku industry battery EV yang menjadikan Indonesia sebagai pusat manufacturing EV dan investasi. Kita terus membangun ekosistem Battery EV apakah Recycle Battery maupun Charging Station," bebernya.
Menurutnya, ini merupakan kesempatan yang terbuka untuk private sector, pemerintah daerah dan lain-lainnya menjadi bagian penting ekosistem ini. Untuk memastikan pembangunan ekosistem EBT, BUMN membutuh dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, baik dengan pihak swasta, Pemerintah daerah maupun BUMD hingga dari kalangan akademisi, praktisi maupun kelompok tinteng yang fokus isu energi baru dan terbarukan.
"Sebagai bagian warga dunia, kita memilih komitmen nyata dalam pengembangan EBT. Namun juga harus mewujudkan pemerataan pembangunan dan akses energi agar tidak ada bangsa kita atau anak bangsa kita yang tertinggal dari laju peradaban," tandasnya.
KKKS Wilayah Sumbagut menggelar Northern Sumatra Forum atau 2nd NSF di Medan Sumatra Utara pada 27 hingga 28 Oktober 2022. Beberapa Tokoh-tokoh migas hadir dalam acara tersebut diantaranya Prof Dr Soebroto mantan Menteri Pertambangan dan Energi RI, Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jawa Barat, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Deputy Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus.
LEAVE A REPLY