Tangerang, BIZNEWS.ID - Menpora Amali menyampaikan adanya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang akan kick off pada tanggal 9 September oleh Presiden Joko Widodo nanti, akan menyetarakan posisi antara Olimpiade dan Paralimpiade.
Hal itu sampaikan saat menjemput Atlet Paralimpiade Tokyo 2020 di VVIP Room, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (6/9) dini hari.
"Sekarang Paralimpiade dan Olimpiade kita tempatkan sama di dalam DBON. Karena itu, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memberi perhatian dan dukungan yang sama kepada atlet paralimpiade kita,"ujar Menpora Amali.
Lebih lanjutnya, ia mengatakan bahwa olimpiade dan paralimpiade sebagai sasaran utama. Dan ini membutuhkan dukungan dan perhatian dari seluruh kalangan. "Jadi target kita tinggi, karenanya dibutuhkan dukungan dan perhatian dari semua bidang, baik dari Kementerian/lembaga, gubernur, bupati, walikota dan kelompok-kelompok masyarakat untuk memberikan dukungan yang sama untuk target tinggi kita olimpiade dan paralimpiade," jelasnya seperti dikutip kemenpora.go.id
Setelah ini, lanjutnya, akan di evaluasi untuk persiapan Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024, karena tahun depan sudah dimulai kualifikasi Olimpiade dan Paralimpiade "Jadi kita tidak dadakan, mau jelang even, 6 bulan baru mulai persiapan. Saya kira pola itu kita rubah. Dan dengan DBON, paradigma kita semua berubah. Bagaimana kita mempersiapkan secara jangka panjang, berjenjang dan pembinaan dari usia dini," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Menpora Amali pun meminta kepada masyarakat khususnya yang difabel untuk tetap bersemangat. Menurutnya, prestasi yang peroleh atlet difabel di ajang Paralimpiade menunjukan bahwa masyakarat difabel dengan yang bukan difabel adalah sama.
"Kepada masyarakat umum, khususnya saudara kita yang difabel tetap semangat. Apa yang ditunjukkan oleh perjuangan Kontingen Indonesia di paralimpiade ini menunjukkan bahwa tidak ada bedanya karena sama-sama bisa menghasilkan prestasi dan juga sama-sama mengharumkan nama bangsa," ujar Menpora Amali.
Sementara itu , Atlet Para Badminton Leani Ratri Oktila peraih 2 emas,1 perak di Paralimpuade Tokyo 2020 mengaku senang dengan adanya kesetaraan atlet difabel dengan atlet bukan difabel.
"Saya senang, karena sekarang ini tidak ada lagi perbedaan antara atlet difabel dengan atlet bukan difabel. Sejak pertama kali saya jadi atlet difabel pada tahun 2013 di era Presiden Jokowi saya benar-benar merasa disetarakan. Saya mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi dan Menpora Amali. Kami benar-benar bisa berlatih dan ini membuat kami lebih semangat," ucapnya.
foto:putra/kemenpora.go.id
Headline
LEAVE A REPLY