Home Ekonomi Bank DKI tetap Untung dan Setor Dividen Besar, Pengamat: Jangan Rusak BUMD Sehat

Bank DKI tetap Untung dan Setor Dividen Besar, Pengamat: Jangan Rusak BUMD Sehat

Perbankan

0
SHARE
Bank DKI tetap Untung dan Setor Dividen Besar, Pengamat: Jangan Rusak BUMD Sehat

Keterangan Gambar : Seorang nasabah sedang bertransaksi di ATM Bank DKI Jakarta.

BIZNEWS.ID - JAKARTA - Desakan agar direksi Bank DKI dicopot dinilai tidak berdasar dan berpotensi merusak kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang selama ini menunjukkan performa positif. Pengamat kebijakan publik, Adib Miftahul, menyebut bahwa wacana pencopotan terkesan terburu-buru dan tidak mempertimbangkan mekanisme serta aturan yang berlaku dalam pergantian jajaran direksi.

"Opini negatif terhadap Bank DKI justru bisa merusak citra dan stabilitas BUMD yang sehat. Selama ini Bank DKI secara konsisten menyumbangkan dividen bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta," ujar Adib saat dihubungi wartawan, Kamis (10/4).

Data dari Pemprov DKI Jakarta menunjukkan, Bank DKI tetap mencatatkan laba selama masa pandemi. Tercatat, dividen yang disetor pada tahun 2020 mencapai Rp174,15 miliar, meningkat menjadi Rp218,16 miliar pada 2021, dan kembali naik menjadi Rp281,67 miliar pada 2023. Puncaknya, pada 2024 Bank DKI menyumbangkan dividen terbesar senilai Rp326,44 miliar.

"Tren pertumbuhan ini adalah hasil kerja kolektif jajaran komisaris, direksi, hingga karyawan Bank DKI," tambah Adib.

Ia juga menyoroti tindakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memecat Direktur Teknologi Informasi Bank DKI, Amirul Wicaksono, sebagai langkah tepat dalam merespons gangguan layanan beberapa waktu lalu.

"Kalau ada kebakaran, yang dipadamkan apinya, bukan rumahnya. Langkah ini sudah sesuai prinsip manajemen krisis," ujarnya.

Menurut Adib, pengalaman gangguan sistem bukan hal baru di sektor perbankan dan tidak selalu mencerminkan kegagalan manajemen secara menyeluruh.

"Semua bank pernah mengalami gangguan sistem. Yang penting, dana nasabah tetap aman dan pelayanan segera dipulihkan," katanya.

Sementara itu, layanan Bank DKI kini telah kembali normal. Beberapa nasabah yang ditemui mengaku sudah bisa melakukan transaksi seperti biasa.

"Tadi saya ambil uang di ATM bank lain dan sudah bisa. Semua berjalan normal," ungkap Sarifah, warga Kembangan Utara, Jakarta Barat.

Sarifah mengaku sempat terkejut saat gangguan terjadi, namun tidak terlalu panik.

"Emak-emak kayak saya biasa aja. Toh uangnya gak hilang," ujarnya sambil tertawa.

Senada, Rini Rike, warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menyebut gangguan layanan sempat membuatnya kesal, namun berdampak positif terhadap pengeluarannya saat Lebaran.

"Yang penting uang saya gak hilang. Malah jadi irit waktu Lebaran," kata pedagang UMKM ini.

Adib menambahkan, tokoh-tokoh seperti Pramono Anung dan Rano Karno bukan figur baru dalam birokrasi, dan diyakini dapat menjaga stabilitas BUMD.

"Pramono dan Rano orang pintar. Mereka tidak bisa ditekan apalagi didikte. Kita dukung upaya perbaikan, tapi jangan korbankan institusi yang sudah berjalan baik," tegasnya.(Dens)

Tag: #BankDKI, #DividenBUMD, #GangguanLayananPerbankan, #PramonoAnung, #EkonomiJakarta,