Jakarta, BIZNEWS.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan kerja di kota Sharm El-Sheikh, Mesir, dalam rangka pertemuan tahunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
AIIB merupakan salah satu Multilateral Development Bank (MDB) yang menjadi mitra pembangunan banyak negara, termasuk Indonesia. Saat ini, AIIB telah memiliki 106 negara anggota dan tumbuh progresif di tengah krisis pandemi serta turbulensi perekonomian global.
Dalam opening ceremony pada Senin (25/9/2023), Menkeu menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan AIIB kepada seluruh negara anggota.
"Mewakili Indonesia, saya berterima kasih dan mengapresiasi seluruh dukungan AIIB kepada anggotanya. Khususnya dalam membantu kelompok negara berkembang menghadapi tantangan ekonomi global saat ini sekaligus mewujudkan komitmen untuk mengatasi climate change", ujar Menkeu.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu juga berpartisipasi dalam Governors' Business Roundtable. Sebuah forum diskusi Board of Governors yang terdiri dari perwakilan setiap negara anggota untuk membahas kebijakan strategis pengembangan AIIB ke depannya.
Isu perubahan iklim masih menjadi topik utama dalam diskusi tersebut. Menkeu mengatakan, inovasi pembiayaan pun menjadi tantangan krusial dalam menjamin akses pendanaan yang terjangkau.
Sri Mulyani juga menggarisbawahi peran penting AIIB sebagai katalisator dalam mendesain berbagai instrumen pembiayaan.
"AIIB punya peranan sangat penting sebagai katalisator dalam mendesain berbagai instrumen pembiayaan. Selain itu, dukungan dalam persiapan proyek juga sangat diperlukan untuk menarik partisipasi sektor swasta," ungkapnya seperti dikutip kemenkeu.go.id.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proses transisi menuju energi ramah lingkungan tidaklah sederhana. Oleh karenanya, dukungan dari MDB seperti AIIB bisa menjadi solusi bagi negara anggota.
Di hari yang sama, Menteri Keuangan juga menjadi keynote speaker dan panelis dalam AIIB Seminar dengan tema "Raising the Ambition to Meet the Climate Challenge: Mobilization of Resources for Climate Finance".
Sejumlah hal yang dibahas Menkeu antara lain terkait upaya Pemerintah Indonesia untuk menarik keterlibatan sektor swasta dalam investasi transisi energi.
"Indonesia telah sering memelopori inisiatif untuk penanganan climate change, seperti ETM Country Platform yang terus berprogres, juga membentuk Just Energy Transition Partnership (JETP), dan masih banyak inisiatif lainnya yang Indonesia lakukan untuk membangun awareness terhadap climate action," jelasnya.
Ia meyakini, peluncuran AIIB Climate Action Plan tidak hanya menunjukkan komitmen, tetapi juga menjadi langkah nyata AIIB sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi dampak perubahan iklim. "Kita bisa bersama wujudkan dunia yang lebih baik, sustainable, rendah emisi karbon, dan inklusif," tutup sang Bendahara Negara.
LEAVE A REPLY