Jakarta, BIZNEWS.ID - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan tiga strategi dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).Ketiga langkah tersebut akan diperkuat sebagai upaya pencegahan karhutla.
Berdasarkan data KLHK, kasus karhutla di Indonesia terjadi mulai Juli hingga puncaknya di Agustus. Meski begitu untuk wilayah Riau memiliki dua puncak dalam satu tahun. Upaya pertama pencegahan adalah dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang terbukti sukses diterapkan saat puncak pertama di Riau.
"Dengan TMC curah hujan lebih tinggi," unar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam Forum Merdeka Barat 9, Jumat (17/7). Meski begitu TMC juga memerlukan infrastruktur yang permanen. Sehingga TMC bisa dilaksanakan sebagai kegiatan rutin pencegahan karhutla.
Selain TMC, upaya operasional juga terus dilakukan oleh KLHK. Terutama pembentukan satgas terpadu, deteksi dini, dan kesiapan pemadaman. "Saat ini terdapat standby 32 pesawat, di Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan satu di Jakarta," terang Siti.
Upaya penegakan hukum juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah karhutla. Langkah ketiga pencegahan karhutla adalah pengelolaan landscape hutan.
Siti bilang salah satu penyebab karhutla adalah pembukaan lahan dengan membakar. Oleh karena itu pengawasan terhadap pemegang konsesi menjadi penting. Asal tahu saja pada tahun 2019 angka karhutla di Indonesia kembali naik. Luas lahan yang terbakar tahun 2019 mencapai 1,6 juta hektare (ha). Demikian Kontan
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY