
Keterangan Gambar : WIM Laysa Latifah dari Indonesia (kiri) meraih poin 1 setelah menang atas lawannya di hari pertama Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 pada Kamis (24/4) sore waktu Mongolia. Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Staf Presiden Mongolia, Gombojav Shandansatar ini berlangsung di Kota Ulaanbaatar.
BIZNEWS.ID - ULAANBAATAR - Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 resmi dimulai pada Kamis (24/4) sore waktu Mongolia, dibuka langsung oleh Kepala Staf Presiden Mongolia, Gombojav Shandansatar, di Ulaanbaatar. Pembukaan acara ini juga disertai dengan sambutan dari Ketua FIDE Zona 3.3, GM Utut Adianto, yang menyampaikan apresiasi kepada Asosiasi Catur Mongolia sebagai penyelenggara turnamen.
“Selain mendorong prestasi catur, saya juga ingin mengapresiasi kehadiran folklor tradisional yang memukau dalam pembukaan acara ini. Semoga kegiatan ini dapat menggairahkan dunia catur di kawasan Zona 3.3 yang mencakup lebih dari 700 juta penduduk,” ujar GM Utut Adianto dalam sambutannya.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini juga menyampaikan penghormatan kepada pecatur senior Mongolia yang hadir sebagai tamu kehormatan, serta kepada Grandmaster (GM) Eugene Torre, yang dikenal sebagai Grandmaster Asia pertama, yang turut memeriahkan acara ini.
Turnamen ini diikuti oleh tujuh negara, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong, Filipina, dan tuan rumah Mongolia. Mereka akan bertarung untuk merebut dua tempat di Piala Dunia Catur 2025 bagi kategori pria (Open Category) dan satu tempat bagi kategori wanita.
Tiga Hari Pertarungan untuk Tiket ke Piala Dunia
Dalam memenuhi syarat kualifikasi, para pecatur akan bertarung dalam sembilan babak untuk menentukan siapa yang akan menjadi juara. Pemenang pertama dan kedua di kategori pria akan memperoleh hadiah uang masing-masing sebesar USD 2200 dan USD 1800, serta berhak melaju ke Piala Dunia Catur yang akan digelar pada Oktober-November mendatang.
Di kategori wanita, hanya juara pertama yang akan mendapatkan kesempatan mewakili Zona 3.3 ke Piala Dunia, dengan hadiah sebesar USD 1500.
Usai pembukaan, babak pertama langsung digelar. Di meja pertama, pecatur Singapura Yingjao Tin bertanding sebagai unggulan pertama. Dari Indonesia, IM Yoseph Theofilus Taher bertanding di meja 3, GM Novendra Priasmoro di meja 7, FM Satria Duta Cahaya di meja 12, dan IM Nayaka Budi Darma di meja 15.
Untuk kategori wanita, WIM Laysa Latifah bertanding di meja 7, sementara Shafira Devi Harfesa berada di luar 16 besar.
Setelah babak pertama, hasil pertandingan menunjukkan empat pecatur Indonesia berhasil meraih kemenangan, yakni Yoseph, Nayaka, Laysa, dan Shafira. Sementara GM Novendra bermain imbang, dan FM Satria Duta Cahaya kalah.
GM Utut Adianto Menyampaikan Perenungan dan Harapan untuk Tim Indonesia
Meskipun pertandingan baru saja dimulai, GM Utut Adianto menyampaikan sebuah catatan penting terkait pengalaman bertanding. Ia menyesalkan kenyataan bahwa tidak ada pemain yang membawa papan catur untuk menganalisis gerakan mereka secara langsung setelah pertandingan.
“Sangat berbeda melihat gerakan bidak catur di layar kecil dengan memainkannya sendiri di papan catur. Papan catur fisik sangat penting untuk mengembangkan strategi dan memperbaiki permainan,” tutur Utut.
Namun, GM Utut tetap optimistis dan berharap tim Indonesia dapat terus maju dengan semangat juang yang tinggi. Ia mengingatkan bahwa Indonesia telah memiliki tradisi panjang dalam catur internasional, dengan sejumlah prestasi cemerlang dari GM Susanto Megaranto dan WGM Medina Warda Aulia yang telah membawa nama Indonesia ke Piala Dunia Catur di tahun lalu.
"Tim Indonesia harus terus bergerak maju, seperti para ksatria yang pantang menyerah. Kita harus tetap bersemangat untuk merebut tiket ke Piala Dunia, seperti yang pernah dilakukan oleh para pendahulu kita," tambahnya.
Persaingan Ketat di Zona 3.3
Dengan banyaknya pemain berpengalaman yang berlaga, persaingan di Kualifikasi Piala Dunia Catur 2025 Zona 3.3 diprediksi akan semakin ketat. Setiap negara berharap dapat membawa wakil terbaiknya ke Piala Dunia dan meraih prestasi gemilang di ajang tersebut.
Indonesia, dengan sejumlah grandmaster dan IM (International Master) di timnya, menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan di turnamen ini. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang perebutan tiket ke Piala Dunia, tetapi juga kesempatan bagi pecatur-pecatur muda dan berbakat dari seluruh dunia untuk menunjukkan kemampuan mereka di panggung internasional.(Dens)
Tag: #PialaDuniaCatur2025, #KualifikasiCaturZona3.3, #GMUtutAdianto, #CaturIndonesia, #PialaDuniaCatur,
LEAVE A REPLY