Jakarta, BIZNEWS.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) akan menggelar konvensi atau pameran usaha hulu migas terbesar tahun ini secara virtual. Menurut rencana, kegiatan bertitel ‘’2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas’’ itu diadakan, 2-4 Desember 2020.
Konvensi ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi SKK Migas. Sebab, selain diselenggarakan saat pandemi Covid-19, kegiatan tersebut dimaksudkan antara lain untuk menarik investor agar mau berinvestasi mengeksplorasi minyak dan gas di wilayah Indonesia. SKK Migas menargetkan produksi minyak nasional pada 2023 sebanyak satu juta barel per hari (BOPD) dan 12.300 MMSCFD gas.
"Konvensi ini merupakan salah satu strategi kami untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri menuju target pada 2030," ujar Wakil Kepala SKK Migas Fattar Yani Abdurrahman dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/11).
Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Lucky Yusgiantoro menuturkan, konvensi internasional minyak dan gas secara virtual baru kali pertama digelar di Indonesia. Dia menyakini dengan kemasan acara sedemikian rupa, acara tersebut akan berlangsung sukses. ‘’Ini menjadi tantangan berat di era new normal. Namun, kami yakin akan terselenggara dengan baik,’’ tandasnya.
Panitia telah menyusun konsep acara. Hari pertama konvensi 2 Desember antara lain akan diisi sejumlah kegiatan. Usai pembukaan akan digelar diskusi panel, CEO forum, concurrent forum, launching stimulus dan penandatanganan perjanjian komersial. Hari kedua konvensi pada 3 Desember digelar acara lanjutan concurrent forum serta IOG 4.0 Day-Keynote International dan diskusi panel. Pada hari terakhir konvesi akan diberikan sejumlah penghargaan.
Sebelumnya acara konvensi, juga akan selenggarakan focus grup discussion (FGD) 18 topik yang menghadirkan sejumlah panelis. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dijadwalkan menjadi keynote speech dalam FGD tersebut.
Headline
LEAVE A REPLY