Jakarta, BIZNEWS.ID - Indonesia kian nyata berada di jurang resesi. Bahkan ancaman terkoreksinya perekonomian itu juga disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut hitung-hitungan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, ekonomi kemungkinan akan negatif hingga kuartal keempat tahun ini.
Dia memproyeksi secara keseluruhan sepanjang tahun ini, perekonomian bisa minus di kisaran 1,1 persen. Pemulihan baru akan terjadi di semester kedua tahun 2021. Berikut rangkumannya:
Sri Mulyani Sebut Kuartal III dan IV Negatif
Sri mulyani menyebut ekonomi di kuartal ketiga akan terkontraksi. Kondisi serupa bahkan tak terhindarkan hingga kuartal terakhir 2020."Lower end dari prediksi kami menunjukkan kuartal III mungkin negatif growth dan kuartal IV mungkin sedikit di bawah netral," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (2/9).
Prediksi Ekonomi 2020 Minus 1,1 Persen
Jika kuartal tiga dan empat negatif, menurut Sri Mulyani, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan minus 1,1 persen. Dia juga membuat skenario optimistis jika pertumbuhan ekonomi bisa 0,2 persen sepanjang tahun 2020. Skenario tersebut bisa tercapai jika dua kuartal yang tersisa ini ekonomi mulai pulih.
Ekonomi Baru Pulih di Semester II 2021
Selain itu, Sri Mulyani memperkirakan pemulihan ekonomi baru akan terjadi pada semester II 2021. Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen di 2021. "Semester I tahun depan tidak bisa asumsi pemulihan fully power, karena COVID-19 jadi faktor menahan pemulihan di konsumsi dan investasi, maupun pemulihan ekonomi global," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, pemulihan ekonomi di semester II 2021 juga hanya bisa maksimal jika pemberian vaksin corona dapat diperluas ke masyarakat. Demikian Kumparan
Photo : Instagram @smindrawati
Headline
LEAVE A REPLY