
Keterangan Gambar : Foto bersama pemateri dan panitia Sharing Session & Energy Outlook 2025 di Auditorium PascaSarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran di Kampus Unpad Jatinangor, Sumedang.
BIZNEWS.ID - SUMEDANG -Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan media Fokus Energi menggelar Sharing Session & Energy Outlook 2025 di Auditorium PascaSarjana Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad), Kamis (6/11). Acara ini mengusung tema “Ketahanan Energi Nasional: Kolaborasi, Komunikasi, dan Inovasi di Era Transisi Energi.”
Kegiatan tersebut menghadirkan pimpinan fakultas, dosen, mahasiswa, dan praktisi industri energi. Tujuannya memperkuat sinergi antara dunia akademik dan sektor industri hulu migas dalam memahami dinamika ketahanan energi serta memperluas literasi publik tentang transisi energi di Indonesia.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Heru Setyadi, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kesadaran energi di kalangan muda. Menurutnya, tantangan energi masa depan bukan semata soal teknologi, melainkan juga bagaimana komunikasi publik dikelola dengan efektif.
“Kebutuhan energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga komunikasi yang tepat kepada masyarakat. Kampus seperti Unpad menjadi mitra penting bagi kami untuk menumbuhkan pemahaman kritis dan kolaborasi lintas disiplin,” ujar Heru.
Dari sisi industri, perwakilan KKKS Doni Indrawan dari Pertamina Hulu Indonesia menyoroti pentingnya adaptasi sektor hulu migas terhadap tuntutan efisiensi dan keberlanjutan. Ia menekankan bahwa dialog terbuka dengan dunia akademik dapat melahirkan inovasi baru bagi masa depan energi Indonesia.
“Kami percaya keterbukaan dan kolaborasi dengan perguruan tinggi akan menghasilkan gagasan segar dalam pengelolaan energi nasional,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, Prof. Dr. Dadang Rahmat Hidayat, menilai kegiatan ini strategis untuk mengintegrasikan aspek komunikasi dalam isu-isu teknis energi.
“Komunikasi publik yang efektif menjadi kunci membangun kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan energi. Masih banyak publik yang belum memahami perbedaan antara industri hulu dan hilir migas,” tuturnya.
Wakil Dekan Fakultas Teknik Geologi Unpad, Dr. Yoga Andriana Sendjaya, menambahkan bahwa riset ilmiah di bidang energi perlu dikolaborasikan dengan ilmu komunikasi strategis agar hasil penelitian dapat dipahami lebih luas oleh publik.
Acara ini berlangsung dalam dua sesi yang diikuti mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komunikasi dan Fakultas Teknik Geologi Unpad. Delapan narasumber dihadirkan untuk memaparkan Energy Outlook 2025 yang disusun Fokus Energi.
Paparan tersebut menyoroti tren kebutuhan energi nasional, arah transisi menuju energi bersih, serta tantangan geopolitik global yang memengaruhi pasokan energi Indonesia.
Sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan mahasiswa menghasilkan berbagai perspektif baru mengenai keterkaitan antara kebijakan energi, riset ilmiah, dan strategi komunikasi publik.
Pemimpin Redaksi Fokus Energi, Deddy Hasan, menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kolaborasi riset berkelanjutan antara SKK Migas, KKKS, dan Unpad.
“Kami berharap dari forum ini lahir gagasan baru dan kerja sama riset yang mendukung ketahanan energi nasional serta pengembangan sumber daya manusia di sektor energi,” ujar Deddy Hasan menutup kegiatan.(Dens)




















LEAVE A REPLY