Home Nasional Ini Lima Alasan Optimis Sambut 2023

Ini Lima Alasan Optimis Sambut 2023

0
SHARE
Ini Lima Alasan Optimis Sambut 2023

Jakarta, BIZNEWS.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi. Tercatat, IHSG hingga Desember 2022 tumbuh positif sekitar tiga persen dengan rata-rata nilai transaksi harian berkisar 14 triliun rupiah. Kapitalisasi pasar meningkat dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN.

Melihat tren positif tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengapresiasi capaian Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjaga aktivitas pasar modal sepanjang 2022 meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan global.

“Berbagai capaian perdagangan Bursa Efek Indonesia tersebut menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimis perekonomian di tahun 2023, seraya tetap diikuti dengan kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujar Wapres ketika menutup secara resmi perdagangan BEI 2022 secara daring, akhir pekan lalu.

Lebih jauh, Wapres menjabarkan lima alasan yang mendasari optimisme untuk menyambut 2023. Pertama, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.

“Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan pelambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan,” kata Wapres mengingatkan.

Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, terlebih sekarang diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Ia menilai, sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan makin kuat dalam menjaga sektor keuangan.

“Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional,” ujar Wapres optimis.

Yang ketiga, Wapres mengungkapkan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai bangkit melalui berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

“Keempat, sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Perkembangan pasar modal syariah juga menggembirakan,” tambahnya seperti dilansir wapresri.go.id.

Hal tersebut, sambung Wapres, terlihat dari Indeks Saham Syariah Indonesia sepanjang 2022 tumbuh 9,4 persen dibandingkan 2021 sekaligus nilai sukuk korporasi meningkat sebesar 20,23 persen.

“Terakhir, penanganan kasus Covid-19 terkendali, dan cakupan vaksinasi maupun booster semakin luas,” ucapnya.

Dengan kelima kondisi tersebut, Wapres berharap, kinerja pasar modal Indonesia tumbuh positif pada 2023, banyak perusahaan akan go public, termasuk sektor UMKM yang naik kelas, serta berkembangnya penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi.

“Di lain pihak, regulator dan pengawas pasar modal, baik OJK maupun BEI, agar lebih meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi investor, sehingga kepercayaan investor akan semakin tinggi terhadap pasar modal Indonesia,” pesan Wapres.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggarisbawahi, peningkatan jumlah investor individual yang mencapai lebih dari 10 juta dan mayoritas berasal dari kalangan generasi muda adalah sebuah capaian yang menggembirakan, sekaligus patut dicatat sebagai sebuah potensi bagi pasar modal di Indonesia.

“Kita juga menumbuhkan investor, terutama individual dan anak-anak golongan muda yang mulai excited untuk memulai berinvestasi, dan sekarang mereka memahami investasi tidak hanya dari sisi membeli saham atau membeli surat berharga negara. Ini adalah suatu harapan dari sebuah perekonomian Indonesia yang harus kita terus pupuk bersama,” kata Sri Mulyani.

Di samping itu, Sri Mulyani mengingatkan potensi dari investor ritel di dalam negeri, terutama generasi muda, yang juga perlu digarap bersama.

“Investor sukuk tabungan kita bahkan mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, tercatat penjualan sukuk ritel kita untuk yang 10 triliun itu habis hanya dalam waktu beberapa menit diterbitkan. Jika anak buah saya mengatakan, lebih susah beli sukuk ritel daripada beli tiket BLACKPINK,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman menguraikan capaian-capaian positif di tengah kompleksitas tantangan sepanjang 2022, di antaranya, IHSG bergerak di zona positif dengan diikuti pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat lebih dari 15 persen atau setara dengan 600 miliar dolar Amerika Serikat, sejumlah perusahaan marak melakukan Initial Public Offering (IPO) hingga kini terdapat 825 perusahaan tercatat, serta jumlah investor mencapai 10,3 juta yang didominasi investor ritel sebagai motor utama penggerak aktivitas perdagangan di BEI sepanjang 2022. Menurut Iman, kinerja baik tersebut terwujud dari kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Semua pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan kontribusi dari seluruh stakeholder di sektor keuangan Indonesia. Kami meyakini, sinergi yang baik ini akan terus menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai skenario tantangan ke depan yang tidak mudah,” papar Iman.

Hadir langsung dalam acara tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono, Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, beserta para pemangku kepentingan pasar modal Indonesia.

Sementara itu, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Zumrotul Mukaffa.