
Jakarta, BIZNEWS.ID - Setelah dilaunching oleh Menpora Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora pada 28 Juli 2025 lalu, kegiatan Edukasi Suporter Sepak Bola yang diselenggarakan atas kerjasama Kemenpora RI dengan I.League titik pertama dilakukan Senin (4/8) di Hotel Ambhara, Jakarta.
Kegiatan dihadiri oleh Ferry Indrasjarief (Fan Engagement Persija) beserta beberapa perwakilan suporter The Jak Mania, Pengamat sepak bola Akmal Marhali (Save Our Soccer), Manajer Fans Engagement I.League Budiman Dalimunthe, serta beberapa dinas terkait diantaranya Dispora DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jakarta.
Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022, khususnya Pasal 55 yang mengatur tentang pembinaan suporter. Asdep Olahraga Profesional Kemenpora, Yusup Suparman, dalam laporannya menegaskan bahwa forum ini bukanlah sebuah intervensi pemerintah, melainkan upaya strategis untuk membantu meningkatkan kualitas industri olahraga.
"Seperti yang disampaikan Mas Menteri sebelumnya, bahwa ini bukanlah bentuk intervensi. Walaupun dari sesi jumlah (peserta) kita belum menjangkau jumlah besar, namun kita fokus ke kualitas dulu," kata Yusup.
Tenaga Ahli Menpora Bidang Hubungan Antar Lembaga, Raden Slamet Santoso, yang hadir untuk membuka acara dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk membangun jiwa dan badan kita (seperti pada lagu Indonesia Raya "Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, untuk Indonesia Raya").
"Suporter Cerdas, Tim Berkualitas yang menjadi tema acara adalah visi yang harus Kita wujudkan bersama. Tidak bisa dipungkiri bahwa suporter adalah jantung dan jiwa dari setiap tim olahraga profesional. Mereka adalah energi yang membakar semangat para atlet di lapangan," katanya dengan menyampaikan pentingnya peran suporter dalam industri sepak bola Indonesia.
Forum ini diawali dengan sesi serap aspirasi dari peserta yang hadir. Banyak masukan untuk perbaikan yang didapat dari sesi ini. Bung Ferry, Jak Mania, menyampaikan beberapa poin yang dimulai dengan sejarah Persija serta kenangan kehidupan antar suporter di masa lalu yang lebih akrab karena sering bersilaturahmi. Bung Ferry juga menyoroti tentang pentingnya pemberitaan media yang positif tentang suporter sepakbola.
"Banyak hal baik yang tidak terekspose oleh media. Padahal banyak antar klub suporter sepak bola yang menikah", ungkapnya. Selain itu, Ia juga menyoroti banyaknya aktivis politik yang masuk ke sepak bola. "Dan ini menjadi tantangan baru bagi Kita dalam memberikan edukasi untuk suporter sepak bola ke depannya", tambahnya.
Diky, Ketua Jak Mania, juga turut menyampaikan aspirasinya ada forum tersebut. Ia mengapresiasi forum komunikasi yang diadakan oleh Kemenpora dan I-League. "Saya berharap ini bisa menjadi ruang komunikasi antara klub, fans, dengan pemerintah. Kami merasa suporter belum mendapatkan perlindungan yang utuh, baik dari pemerintah maupun dari stakeholder. Yang paling sulit memang mengendalikan isu di sosial media. Kadang kejadian aslinya tidak seperti itu, tapi di sosial media dibuat seolah-olah seperti itu", ungkapnya.
Kegiatan hari ini merupakan titik awal rangkaian edukasi suporter sepak bola yang akan dilaksanakan oleh Kemenpora dan I.League. Setelah Persija Jakarta, akan dilakukan juga forum serupa dengan Persib Bandung, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Bhayangkara Lampung FC, Arema FC, PSIM Yogjakarta, Semen Padang, Borneo FC dan Malut United.
Suporter adalah penggerak utama roda industri olahraga. Tanpa mereka, event olahraga terutama sepakbola bisa kehilangan nilai jual dan atmosfernya. Karena itu, pengelolaan suporter secara positif dan strategis adalah investasi masa depan industri olahraga.
LEAVE A REPLY