Keterangan Gambar : Tak terima disepelekan soal kemampuannya bermain basket, Michael Olindo tantang balik bermain basket di ajang IBL All Star 2024 di Britama Arena, Sabtu (27/4) pekan ini.
Biznews.id - Jakarta - Ajang Indonesia Basketball League (IBL) All Star 2024 yang akan berlangsung di Britama Arena, Sabtu (27/4) tak hanya diramaikan aksi para bintang dari tim Legacy Vs tim Future saja. Di ajang ini duel selebritas, yakni Mario Lawalata kontra Michael Olindo, turut memanaskan arena.
Seperti diketahui, sebagai selebritas, Mario dan Michael tak jauh dari olahraga basket. Mario dikenal sebagai pebasket aktif yang acap tampil di kompetisi amatir dan tak jarang keluar sebagai juara. Sementara Michael rutin bermain dan pernah tampil pada Celebrity Games di IBL All Stars 2022.
Pada laga tersebut, Michael mencetak tembakan tiga angka lima kali secara beruntun. Amazing juga ya. Namun di mata Mario, hal tersebut dianggap biasa saja, sesuatu yang tidak perlu dibanggakan oleh Michael.
'Hawa panas' antara Michael dan Mario bermula dari sosial media (sosmed). Pada postingan throwback yang diunggah IBL di Instagram, Michael mengenang kehebatannya dalam membukukan tembakan tiga angka secara beruntun.
Postingan tersebut kemudian ditanggapi Mario. Ia menilai Michael hanya besar mulut karena melakukan hal tersebut hanya dalam laga eksibisi.
“Kalau cuma bisa nembak tiga angka di pertandingan eksibisi, baiknya jangan terlalu sombong. Coba itu dilakuin dalam sebuah pertandingan resmi dengan dua sampai tiga orang yang menjaganya, bisa dilakukan atau tidak?” ujar Mario.
Tantangan dari Mario ini kontan membuat darah Michael 'mendidih'. Adu kemampuan untuk membuktikan siapa yang terbaik pun akan dilakukan di IBL All Star 2024.
Bagi keduanya, itu menjadi kali pertama mereka berdua bertemu untuk bersaing di lapangan basket. Michael meminta Mario tak hanya sekadar bisa menyindir, tetapi juga punya kemampuan yang sama hebat dengan ketikannya di sosmed.
“Untuk Mario sebaiknya memang tidak hanya menang di mulut besar saja. Mari buktikan kemampuannya bermain basket sebagai senior di entertainment,” tegas Michael balik menantang.
Walau siap menunjukan kemampuan mereka, baik Mario maupun Michael mengaku tak menyempatkan latihan khusus untuk ajang nanti.
"Kita langsung tune in di lapangan aja," ujar Mario yang diamini Michael.
IBL All Star 2024 ini juga punya aroma dendam tim Legacy yang dikalahkan pada musim lalu.
“Seperti semangat yang kami usung pada musim lalu di mana Legacy akan memberi tongkat estafet kepada Future, maka itu bukan sekadar jargon. Masa depan basket Indonesia memang akan berada di tangan para pemain muda ini,” ujar Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah.
“Namun pada gelaran kedua ini, aroma dendam mewarnai tim Legacy. Mereka tentu tak mau dua kali mengalami kekalahan dari tim Future,” imbuhnya.
Tak seperti laga All Star kebanyakan, Legacy Vs Future nanti diyakini menyajikan pertandingan yang super ketat. Adapun komposisi tim Future dan Legacy nanti akan berisi empat guard (dua guard future, dua guard legacy), empat forward (dua forward future, dua forward legacy), dua center (satu center future, satu center legacy), tiga pemain asing, satu pemain heritage/lokal naturalisasi dan satu coach.
“Musim ini akan menjadi lebih menarik karena adanya pemain heritage. Seperti bisa disaksikan, Lester Prosper dan Devon Van Oostrum menunjukkan performa luar bisa di IBL 2024,” ujar Junas.(Dens)
LEAVE A REPLY