Home Hukum Boy Rafli, Kuda Hitam Calon Kapolri

Boy Rafli, Kuda Hitam Calon Kapolri

0
SHARE
Boy Rafli, Kuda Hitam Calon Kapolri

Jakarta, BIZNEWS.ID - Dua bulan lagi, konon kabarnya nama calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Pol Idham Azis sudah di kantongi Istana, Namun memang belum ada yang diungkap ke publik.

Meski begitu ada sejumlah nama yang cukup santer jadi kandidat kuat. Salah satu nama yang terkini mencuat adalah nama Komisaris Jenderal Polisi Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H. Uniknya nama Boy Rafli justru beredar kuat belakangan.

Mantan Kapolda Banten itu, saat ini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Santer terdengar kabar kans Komjen Boy Rafli kian besar untuk dipercaya Presiden Joko Widodo.

Staf Pengajar Universitas Tarumanagara Dr Urbanisasi memprediksi Boy Rafli sangat layak untuk memegang tongkat komando Tribrata 1.

“Jika kita melihat rekam jejak kinerjanya, saat ini yang paling tepat adalah Komjen Boy Rafli Amar, prestasi beliau patut diapresiasi,” ujar Urbanisasi kepada Biznews.id di Jakarta, Selasa (22/12/2020)

Boy Rafly menurut Urbanisasi, selain sosok humanis, ia juga memiliki kemampuan komunikasi ke segala lini. “Hal ini merupakan modal sekaligus Prestasi Komjen Boy Rafly ketika Menjadi Kadiv Humas Polri,” kata Urbanisasi.

Pria keturunan Minangkabau ini m.mendapat gelar Datuak Rangkayo Basa dan pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan POLRI (Waka LEMDIKLAT POLRI)

Sebelumnya Boy malang melintang di jabatan komando. Dia pernah menjabat sebagai Kapolda Banten,kemudian Papua.

Di kalangan wartawan nama Boy sangat dikenal sebagai juru bicara terbaik Polri. Ia pernah menjabat posisi sebagai Kepala Divisi Humas Polri menggantikan Irjen Pol Anton Charliyan yang dipromosikan menjabat sebagai Kapolda Jabar.

Boy sebelumnya menjabat Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri (Karopenmas Divisi Humas Polri)

Boy Rafli Amar menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).

Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi). Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada tahun 1999, dia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.

Lebih lanjut Urbanisasi mengatakan salah satu prestasi terbaik Boy Rafli sebagai perwira polisi adalah ketika bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

“Kasus Terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali,” ujar Urbanisasi.

Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, Nurdin M Top.

“Bahkan dengan Ustaz Abu Bakar Baa’syir, ketua pesantren Ngeruki Solo yang dulu membaiat orang-orang atau pelaku-pelaku bom Bali,” tambah Urbanisasi.

Namun, loyalitas pengabdian, profesionalisme dan integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. “kredibilitas beliau sangat baik di segi kompetensi, mental dan moral. Yang lebih penting dan utama setia pada negara dan pimpinannya. hal ini sangat penting bagi   presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme,” katanya.

Boy Rafli menurut Urbanisasi memulai karier profesinya di Polri sebagai Reserse Polri mulai dari pangkat pama hingga pangkat jenderal polisi. Kasus yang ditangani cukup banyak, kasus yang menonjol ditangani antara lain kasus bom dan terorisme. Mulai dari kasus bom Bali dan kasus bom-bom lainnya.

Boy Rafli juga ikut menangani masalah separatis di beberapa daerah di Indonesia dan kasus kriminal besar lainnya, karena ia lama pengalaman bertugas di Densus 88 Polri.

Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965 dari pasangan Minangkabau. Ayahnya berasal dari Solok sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat. Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.

Sebagaimana diketahui ada sejumlah nama yang digadang-gadang sebagai kandidat kuat dalam bursa calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis. ada sejumlah jenderal bintang tiga dan jenderal bintang dua polisi yang kemungkinan masuk bursa calon kapolri.

Jenderal bintang tiga ada empat kandidat yakni :

Komjen Pol Agus Andrianto (Kabarhakam) Akpol 88

Komjen Rycko Amelza Dahniel (Kabaintelkam) Akpol 88

Komjen Pol Boy Rafli Amar (Kepala BNPT) Akpol 88

Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim) Akpol 91

Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (Wakapolri) Akpol 88

Sementara, kandidat berbintang dua, ada dua kandidat nama yaitu:

Irjen Pol Ahmad Luthfi (Kapolda Jawa Tengah) Lulusan Sepamilsuk Polri 1989

Irjen Pol Fadil Imran (Kapolda Metro Jaya) Akpol 91.