Jakarta, BIZNEWS.ID - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan dua proyek strategis nasional (PSN) di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) akan mulai beroperasi pada tahun ini.
Dua proyek tersebut adalah proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) Blok Cepu, Jawa Timur, yang dikelola PT Pertamina EP Cepu dan Train 3 kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd.
"Dua PSN yang akan onstream (beroperasi) di akhir tahun 2021 adalah JTB gas dan proyek Tangguh 3 di Papua," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, baru-baru ini.
Lebih lanjut Dwi mengatakan untuk proyek JTB dan Train 3 kilang LNG Tangguh bakal menjadi penopang produksi gas pada tahun ini dan seterusnya. "Kalau JTB dan Tangguh, ini PSN dengan size cukup besar. Ini akan jadi penopang 2021 dan tentunya 2022 dan seterusnya," jelasnya.
Selain dua proyek PSN tersebut, Dwi menyebut ada 12 proyek hulu migas lainnya yang akan beroperasi pada tahun ini. Adapun total nilai investasi dari proyek tersebut mencapai sebesar US$ 1,6 miliar.
"Sedangkan dari proyek-proyek yang lain ada 12 proyek, tadi saya sampaikan investasi US$ 1,6 billion (miliar) dengan tambahan produksi 8.500 barel per hari (bph) minyak dan gas 484 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD)," tuturnya.
Sebagai informasi proyek gas Jambaran Tiung Biru merupakan proyek unitisasi dua lapangan yakni Lapangan Jambaran dan Lapangan Tiung Biru, Blok Cepu, Jawa Timur, yang dikelola PT Pertamina EP Cepu.
Adapun gas yang akan diproduksi dari unitisasi dua lapangan ini diprediksikan mencapai 190 MMSCFD. Nilai investasi dari proyek ini diperkirakan sebesar US$ 1,53 miliar. Lalu untuk Train 3 LNG Tangguh merupakan proyek ekspansi dari kilang gas alam cair (LNG) Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd.
Proyek ekspansi ini diperkirakan menghasilkan gas 700 MMSCFD dan 3.000 barel minyak per hari. Produksi gas dari train 3 Tangguh ini setara dengan 3,8 juta ton LNG per tahun (mtpa).
Saat ini BP telah mengoperasikan dua train dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 mtpa. Bila train tiga ini beroperasi, maka total LNG yang dihasilkan mencapai 11,4 juta ton per tahun. Adapun nilai investasi dari proyek ini yaitu US$ 8,9 miliar.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan sebanyak 15 proyek hulu migas telah beroperasi pada 2020, lebih banyak dari target yang ditetapkan pada awal tahun lalu sebanyak 11 proyek.
Dia mengatakan capaian tersebut terjadi berkat kerja keras bersama dengan perusahaan migas atau disebut Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Meski pandemi, namun akhirnya proyek hulu migas yang beroperasi bisa melampaui target yang ditetapkan.
"Target proyek onstream (mulai beroperasi) tahun 2020 hanya 11, tapi berkat kerja keras kita semua, kita bisa laksanakan 15 proyek setara investasi US$ 226 juta dari target US$ 178 juta," ungkapnya saat konferensi pers secara virtual pada Kamis, 31 Desember 2020 lalu. Demikian CNBC Indonesia
Photo : google Image
Headline
LEAVE A REPLY