Jakarta, BIZNEWS.ID - Ekonomi hijau dan ekonomi digital merupakan dua tren ekonomi global, terutama di negara-negara maju. Indonesia harus dapat mengikuti agar perekonomiannya selaras dalam jangka panjang.
“Dalam jangka panjang, saya melihat kita memiliki kekuatan di green product dan green economy. Ini yang akan berkembang. Kita memiliki kesempatan yang besar masuk ke produk hijau dan ekonomi hijau ini baik dari sisi produksi, distribusi, dan konsumsi,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab).
Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan kelestarian lingkungan hidup menjadikan produk dan ekonomi hijau terus berkembang. Hal tersebut diyakini akan turut memengaruhi ekonomi dan bisnis global. Hal ini juga akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
Selain ekonomi hijau, Presiden juga melihat di masa saat ini, semua sektor mau tidak mau harus masuk ke tahapan digitalisasi. Di tengah melesatnya perekonomian digital dewasa ini, Kepala Negara menyebut bahwa industri dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Pemerintah, pendidikan, hingga sektor kesehatan semuanya harus masuk pada digitalisasi sehingga makin efisien, kompetitif, dan kita bisa bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Kepala Negara meminta seluruh pihak untuk dapat menjawab tantangan sekaligus peluang tersebut. Menurutnya, tahun 2021 ini dapat dijadikan momentum bagi semuanya untuk bangkit dan melewati masa krisis hingga menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin tangguh dan maju.
“Tahun 2021 adalah momentum kita untuk bangkit. Jika kita mampu melewati masa krisis ini dengan baik, kita akan lebih siap menjawab tantangan-tantangan ke depan dan bertransformasi negara kita menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru, semakin tangguh, dan menjadi negara maju,” tuturnya. Demikian kemenkeu.go.id
Foto: BPMI Setpres/Lukas
LEAVE A REPLY