Jakarta, BIZNEWS.ID - Pemerintah terus mendorong kolaborasi untuk pemulihan ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Sejalan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia dan dukungan pencapaian agenda Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG), Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka peluang bagi perempuan Indonesia untuk meningkatkan keterampilan wirausaha digital agar makin cakap digital.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyatakan pelatihan itu merupakan upaya Kementerian Kominfo untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan daya saing SDM di bidang teknologi informasi untuk mendukung transformasi digital dan meningkatkan ekonomi digital di Indonesia yang tangguh, berkembang secara berkelanjutan, dan inklusif.
“Sesuai dengan pembahasan pada pertemuan DEWG di agenda G20, kemampuan digital dan literasi digital merupakan bagian penting dalam meningkatkan partisipasi kelompok rentan. Maka program DTS percaya melalui peningkatan kedua keterampilan tersebut, kita akan mampu menjembatani kesenjangan digital, kesenjangan kecakapan digital, dan mengurangi ketidaksetaraan terutama di masa pemulihan krisis pandemi COVID-19,” ungkapnya di Jakarta Pusat, Minggu (17/04/2022) seperti dikutip kominfo.go.id.
Menurut Kabalitbang Hary Budiarto, Pemerintah memberikan perhatian kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa menjadi bagian dari transformasi digital.
"Mereka tidak boleh luput dari pembahasan transformasi digital. Lewat Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang merupakan bagian dari program Digital Talent Scholarship (DTS), Kominfo berusaha mendorong agar perempuan menjadi sentral dalam pemuilhan ekonomi Sesuai dengan tema presidensi G20 kita untuk Pulih Bersama secara ekonomi," tuturnya.
Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menyatakan pelatihan kewirausahaan digital untuk perempuan bertujuan menyiapkan SDM pewirausaha unggul untuk mempercepat transformasi digital di bidang kewirausahaan.
“Dengan target total 60.000 orang pewirausaha terlatih pada tahun 2022, lewat program DEA kami memiliki tujuan untuk mencetak pewirausaha digital baru yang nantinya mampu mengembangkan kewirausahaan digital., termasuk membantu perempuan Indonesia seperti ibu rumah tangga muda untuk memulihkan perekonomian keluarga selama masa pandemi dengan menjadi Digipreneur baru,” jelasnya.
Jadi Bagian Transformasi Digital
Saat ini masih terdapat ketidaksetaraan digital antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan faktor ekonomi, sosial, maupun budaya. Perempuan lebih rentan karena banyak beraktivitas di sektor paling terdampak pandemi, seperti ritel, perhotelan, dan UMKM.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudataan, Femmy Eka Kartika, menegaskanurgensi partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi seperti UMKM sangatlah tinggi. Namun, berbagai tantangan masih dihadapi wirausaha perempuan, seperti keterbatasan akses pada pelatihan kewirausahaan, pemahaman teknologi digital yang masih minim, juga kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan
“Pemerintah menyadari signifikannya peran kewirausahaan dalam mendukung perekonomian nasional. UMKM terbukti menjadi tulang punggung perekonomian kita. Dari jumlah usaha, hampir 99 persennya merupakan UMKM, yang mana sedikitnya 60 persen merupakan UMKM yang dikelola oleh perempuan,” tegasnya.
Oleh karena itu, transformasi digital menjadi salah satu kunci utama untuk bangkit dari keterpurukan di masa pandemi. Lapangan ekonomi digital memerlukan partisipasi aktif dari perempuan untuk menjawab tantangan kreativitas dan kemampuan adaptasi untuk perubahan.
"Pemerintah mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan. Mengingat perempuan pewirausaha sangat terdampak di masa pandemi. Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi salah satu langkah pemerintah untuk melatih perempuan lebih tahu mengenai fintech dan digitalisasi," ujarnya.
Pemerintah berusaha menumbuhkan pola pikir yang lebih positif agar teknologi dapat dimanfaatkan secara produktif. Lebih dari itu, permerintah juga memfasilitasi perempuan lewat pelatihan agar saling bertemu, berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk pengembangan produk, mitra, serta pasar bagi perempuan pelaku UMKM.
Dalam peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2022, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan IEEE Indonesia Section akan menyelenggarakan webminar dengan tema “Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship”.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Femy mendukung pelatihan yang menargetkan para perempuan pewirausaha muda.
“Ini merupakan peluang bagi UMKM perempuan, pewirausaha perempuan bisa memanfaatkan pelatihan yang ditawarkan melalui pemanfaatan teknologi digital. Saya sangat mengapresiasi Kementerian Kominfo yang secara konsisten ikut memajukan wirausaha perempuan dan pemuda melalui teknologi digital,” ungkapnya.
“Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship” akan dihadiri oleh Menkominfo Johnny G. Plate, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki, serta Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Acara ini juga akan dihadiri oleh pembicara dan petinggi dari Google Indonesia, Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan AntGroup.
Selain webinar, dalam WiDE juga berlangsung dua sesi panel pelatihan, pertama “Women in Digitalpreneur: Aspiring Speech from the Government" yang dipandu stakeholders pemerintah untuk memperbaiki asimetris informasi mengenai dukungan pemerintah terhadap Digital Entrepreneurship.
Adapun sesi kedua, “Women in Digitalpreneur: Inspiring Speech from Professionals” menghadirkan profesional, asosiasi perempuan, maupun perusahaan teknologi global untuk memberikan inspirasi dan membangun semangat perempuan menjadi Digipreuneur dengan memanfaatkan teknologi.
Kepala Sub Kelompok Kerja Digital Entrepreneurship Academy, Riza Azmi, menyatakan kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan puncak International Telecommunication Union (ITU) International #GirlsinICT Day pada bulan April
"Selain untuk meningkatkan akses dan penggunaan TIK bagi perempuan untuk berwirausaha, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung perayaan puncak #GirlsinICT Day bertajuk Access and Safety," ungkapnya.
“Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship” akan berlangsung pada Kamis (21/04/2022). Acara itu terbuka bagi peserta pewirausaha perempuan yang berusia 15 s.d. 35 tahun. Proses pendaftaran peserta dapat dilakukan melalui https://komin.fo/kartini mulai dari 3 April hingga 19 April 2022 mendatang.
LEAVE A REPLY