Jakarta, BIZNEWS.ID - Film adalah sebuah media komunikasi yang bersifat audio dan visual untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk cerita. Film dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karna sifatnya yang audio dan visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan audio visual, film mampu bercerita banyak dalam waktu yang singkat. Seperti pada umumnya sebuah film, dapat mencakup berbagai macam pesan, baik itu pesan pendidik kan, hiburan, dan informasi.
Banyak cara untuk menyampaikan sebuah pesan dalam film, dalam bentuk verbal atau non verbal. Cerita yang terkandung pada sebuah film, dapat memberikan sesuatu contoh hal yang positif dan negatif. Film sendiri indentik dengan mempertunjukan gambar – gambar hidup seolah – olah memindahkan realitas ke atas layar besar.
Ada dua unsur kombinasi yang menjadi mesin penggerak sekaligus nyawa bagi suatu film, yaitu unsur naratif dan unsur sistematik. Unsur Naratif adalah bahan (materi) sebuah film yang akan dibuat, yang berbicara tentang unsur – unsur cerita seperti, tokoh, konflik, masalah, lokasi dan juga waktu. Unsur Sistematik adalah merupakan teknik pembuatan cerita film seperti, sinemafotografi, pengambilan gambar, tata cahaya, tata suara hingga suasana yang digambarkan untuk membungkus cerita dalam sebuah film.
Unsur – unsur itulah yang saling berinteraksi secara berkesinambungan dan terkonsep satu sama lain dengan baik karna akan menjadi kunci kesuksesan sebuah film. aspek – aspek tersebut dapat menjadi jalan untuk mengantarkan pesan kepada penonton agar memahami dan menikmati setiap detail cerita yang disajikan sehingga mempengaruhi psikologi dan menimbulkan kedekatan emosional (pratista,2008).
Sebuah film dianggap memiliki kemampuan menciptakan kedekatan emosional yang baik dalam membangun persepsi dan membentuk opini para penontot nya. Kedekatan emosional sebuah film dapat dibangun dari bagaimana suatu alur cerita dibentuk dan tercipta melalui realita yang ada. Menurut Alex Sobur sebuah cerminan dari kondisi masyarakat dan menjadi realitas yang ada ( sobur,2006).
Selain itu sutradara memegang peran penting dalam keberhasilan sebuah film. Tugas sutradara adalah menentukan motif karya lakon, menentukan pemain, serta merencakan cara dan teknik. Pemain yang tepat untuk peran tertentu akan membuat pemain menjadi lebih berkarakter. Dengan mengatur jalanya cerita, sutradara membuat drama menjadi lebih hidup sesuai dengan yang diinginkan oleh penonton. Penonton akan terkesan, terbawa perasaan, tidak sabar untuk mengetahui penyelesaiannya.
Kedekatan sebuah film pada realitas yang berada dimasyarakat menjadikan film sebagai media yang memberikan sebuah dampak bagi penonton nya dan berpotensi memiliki suatu pengaruh bagi khalayak. Kuat nya cerita film bisa mengubah presepsi dan pola berfikir seseorang, karna film tidak mempunyai batasan dalam hal pembuatannya. Begitu juga cerita fiksi tidak ada batasan ruang dan waktu pada pembuatan film. Film adalah imajinasi dari seorang Sutradara yang di tuangkan melalui komposisi bahasa audio dan visual yang terstruktur dalam setiap aspek – aspeknya. Pemilihan figur, bahasa, properti, busana hingga hal – hal teknis kecil seperti warna gambar, rentang suara dan atmosfir suasana yang menjadikan film sebuah karya yang sudah tertata dan terkonsep.
Film dapat dibagi dalam beberapa jenis berdasakkan asal cerita dan pemilihan konsep alur cerita. Menurut Prastisa (2008:4) film dapat dibagi kedalam dua jenis, yakni : Film Dokumenter, dan Film Fiksi. Film Fiksi adalah suatu tayangan audio visual yang mengangkat sebuah cerita karangan manusia. Sedangkan Film Dokumenter menyajikan sebuah fakta, dimana film dokumenter selalu berhubungan dengan orang – orang, tokoh, peristiwa dan juga lokasi yang nyata.
Film juga memiliki genre (aliran). Sebuah genre ditentukan berdasarkan isi cerita dalam sebuah film. terdapat macam – macam genre film yang sudah dibuat, seperti : Romantic, Horror, Comedy, Musical, Thriller, dan lain–lain. Sebuah film pada dasarnya terdiri dari kombinasi beberapa genre namun pada intinya terdapat satu genre dominan yang terjadi subtansi dalam alur ceritanya (Pratista, 2008) sebuah film terdapat dua bagian yaitu, film pendek dan film panjang. Namun pada pembagian film dari segi durasi, tidak kesepakatan pasti dalam menentukan durasi. Film berdurasi 5-12 menit pada umumnya disebut film pendek. Selanjutnya pada film dengan durasi diatas 21 menit bisa dikatakan film panjang.
Keinginan pencipta karya sebagai sutradara membuat sebuah film “Unknown” secara durasi masuk dalam katagori film pendek dengan durasi kurang lebih 20 menit. Dalam hal genre yaitu Thriller Horror. “Unknown” bercerita tentang kahfi (25) yang merupakan supir ojek online pada umumnya. Kondisi berubah pada hari dimana kahfi menerima orderan masuk dari penumpang, tak di sangka – sangka yang ia temui bukannya tempat pada umumnya, namun dia masuk ke dalam hutan yang tidak pernah ia lewati. Awalnya kahfi tidak mengira akan tersesat dan mobilnya menabrak seorang perempuan yang sedang berjalan.
Sebagai sutradara yang membuat alur cerita didalam produksi film pendek bergenre thriller horror ini menjadi lebih menarik dan dapat diterima saat disaksikan, penulis juga memberikan informasi kepada penonton tentang bagaimana situasi kehidupan sehari – hari serita memperlihatkan solusi dibalik masalah yang terjadi dalam film pendek yang dibuat oleh penulis yang berjudul “Unknown”. Dari kejadian yang ada dalam film pendek ber-genre thriller horror ini mengajarkan kita bagaimana kita harus lebih berhati – hati dalam segala hal, dalam kehidupan sehari–hari.
Penulisa : Doni Julio Alberto
Editor : Atma
Headline
LEAVE A REPLY