Leilem Raya, BIZNEWS.ID - Seminar bertema Pengembangan Destinasi Wisata Bukit Lengkoan Nan Lestari, sukses digelar. Seminar dilaksanakan di Puncak Bukit Lengkoan, Leilem Dua, Selasa 3 Mei 2022 diikuti 100an peserta berbagai kalangan.
Peserta terdiri dari unsur tokoh masyarakat dan tokoh agama, unsur milenial, akademisi serta kepala desa dan perangkat desa Leilem, Leilem 2 dan Leilem 3. Hadir pula Asisten 2 Sekkab Minahasa, Ir Wenny Talumewo, sejumlah kepala dinas, sekertaris dinas dan beberapa kepala bidang.
Unsur pemerintah kecamatan Sonder dihadiri Camat Denny Mangundap dan unsur Koramil Sonder. Peserta lainnya adalah warga Leilem Perantauan (dari Manado, Tomohon, Minahasa Raya, Jawa Timur, kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan dan lari Bandung).
Keynote speaker seminar adalah Prof Dr. Ir. Desy Mantiri, DEA. Desy. Desy adalah pakar lingkungan hidup dan kepariwisataan Sulawesi Utara. Selain Desy, tampil menjadi pemakalah, Teddy Lumintang ST selalu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kabupaten Minahasa.
Tedy menegaskan pentingnya penataan infrastruktur jalan serta drainase di kawasan Lengkoan, utamanya pengadaan biopori supaya air dari Lengkoan tidak semuanya mengalir ke area bawah.
"Kami rekomendasikan di Lengkoan ini untuk perbanyak biopori dan lubang resapan air. Supaya tidak semua air mengalir ke daerah bawah," ujar Lumintang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Drs Stedy Tumbelaka yang menguraikan kebijakan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa menyatakan, pihaknya akan terus melakukan beragam iven seni budaya dan atraksi kepariwisataan di Bukit Lengkoan.
Dengan adanya iven dan atraksi rutin, "kami berharap akan makin banyak wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi kawasan Lengkoan dan RanoRaindang di Leilem Raya ini," katanya.
Tumbelaka memberikan apresiasi kepada warga yang telah menginisiasi iven berbasis masyarakat Leilem Raya ini. Dia berharap, warga Leilem bersikap ramah dan melayani dengan hati. "Layani setiap pengunjung dengan ramah. Ciri khas Orang Leilem kan ramah dan suka melayani," kata Stedy.
Pada saatnya nanti, tukas Lumintang, warga Leilem mendapatkan manfaat ganda dari kunjungan wisatawan di Lengkoan dan RanoRaindang. Pembicara ketiga dari unsur Pemda Minahasa adalah Kepala Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup yaitu Feibie Karisoh.
Karisoh dalam paparannya menitikberatkan pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup di kawasan Lengkoan. "Kami sangat tertarik dengan kata nan Lestari pada tema seminar. Ini pertanda warga Leilem selaku pemangku kepentingan di sini, sangat peduli perihal pelestarian lingkungan," papar Feibie Karisoh.
Johny Rende, SH, MH selaku moderator, menggarisbawahi beberapa poin penting dari paparan nara sumber. Selanjutnya, Dekan Fakultas Hukum pada Universitas Pembanguna Indonesia (Unpi) Manado itu, menyerahkan hasil seminar kepada tim perumus yang ditetapkan Koordinator Bidang Seminar, Ferry BM Rende.
Belasan Tim Perumus
Seminar ini sebagai rangkaian Festival Lengkoan dan RanoRaindang 2022 yang diinisiasi warga Leilem Raya Perantauan. Tindak lanjut Seminar bertopik Pengembangan Destinasi Wisata Bukit Lengkoan nan Lestari, panitia pelaksana melalui bidang seminar telah menetapkan Personalia Tim Perumus.
Inilah Tim Perumus Hasil Seminar Pengembangan Destinasi Wisata Lengkoan nan Lestari 2022:
1. Michael Lontaan
2. Vike Very Ponto
3. Adrie Wonok
4. Jhony Rende
5. Sofie Sembor
6. Wisye Ponto
7. Jantje Ponto
8. Ventje Ponto
9. Denny Suwu
10. Harris Tamon
11. Victor Roring
12. Denny Mangundap
13. Jemmy Tamon
14. Hengky Roring
15. Robby Sela
16. Frany Sela
17. Jansye Raintung dan
18. Ferry Rende
Kecuali Denny Mangundap yang menjabat Camat Sonder, 16 anggota tim adalah warga Leilem. Baik warga perantauan maupun tokoh masyarakat di Leilem Raya.
Tim Perumus segera "bersidang" secepat mungkin, karena rumusan hasil seminar berupa rekomendasi sudah ditunggu pemerintah Kabupaten Minahasa. (*)
LEAVE A REPLY