Home Ekonomi Sandiaga Optimis Sektor Parekraf Bangkitkan Ekonomi pada 2022

Sandiaga Optimis Sektor Parekraf Bangkitkan Ekonomi pada 2022

0
SHARE
Sandiaga Optimis Sektor Parekraf Bangkitkan Ekonomi pada 2022

Jakarta, BIZNEWS.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meyakini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) akan dapat berkontribusi besar bagi kebangkitan ekonomi di tanah air pada tahun 2022.


Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (3/1/2022) memprediksi adanya peningkatan di sektor parekraf tahun 2021. Hal itu terlihat saat libur Natal dan Tahun Baru menunjukkan hasil yang sehat dan sesuai hasil kunjungan langsung ke lapangan. 


“Sektor parekraf berkontribusi untuk kebangkitan ekonomi di tahun 2022. Harapan kami ekonomi bangkit, lapangan kerja tercipta, sektor ekonomi kreatif berkontribusi terus dengan bergerak cepat, memahami kebutuhan rakyat sekarang dengan bantuan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya seperti dikutip kemenparekraf.go.id.


Sandiaga juga menjelaskan, pemerintah tidak akan memberikan dispensasi masa karantina bagi masyarakat yang baru kembali dari luar negeri. Pemerintah mengurangi masa karantina pelaku perjalanan luar negeri dari 14 hari menjadi 10 hari sesuai negara dengan tingkat infeksi omicron yang tinggi. 


“Jika tidak ada super penting, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri, cukup di #IndonesiaAja. Evaluasi protokol kesehatan di destinasi wisata saat libur tahun baru menunjukkan hasil yang baik, menunjukkan kedisiplinan, dan kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan yang patut diapresiasi,” katanya.


Menparekraf juga menjelaskan, momentum tahun baru ini menjadi sesuatu yang baru di tengah pandemi, bagaimana masyarakat berwisata dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dengan aplikasi pedulilindungi, kemudian destinasi wisata seperti Ancol dan Ragunan yang menerapkan sistem preregistrasi.


Selain itu juga terdapat beberapa provinsi yang sudah menerapkan dengan baik pengendalian protokol Kesehatan tersebut, yakni Kalimantan Utara (99,52 persen), Maluku (98,56 persen), Kepulauan Riau (97,55 persen), Sulawesi Tengah (97,50 persen), dan Bali (97,30 persen). 


Beberapa destinasi unggulan di Jakarta seperti Taman Impian Jaya Ancol sudah menembus 18 ribu kunjungan kemarin. Pada Sabtu (1/1/2022), TMII dipadati 15.741 pengunjung. Sementara itu pada Minggu (2/1/2022) TMII dikunjungi 16.137 orang. Ada 17.866 pengunjung yang datang ke Taman Margasatwa Ragunan pada Sabtu (1/1/2022). Pada Minggu (2/1/2022), tercatat sebanyak 16.909 pengunjung mendatangi Ragunan.


“Terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru, bila melihat arus balik, jumlah keberangkatan penumpang pada Sabtu (1/1/2022) sebanyak 11.271 orang yang diangkut dengan 81 penerbangan,” katanya.

Dengan berakhirnya masa liburan akhir tahun, diprediksi jumlah keberangkatan akan meningkat. Diprediksi ada sekitar 15 ribu lebih penumpang yang akan meninggalkan Bali. Rata-rata kunjungan diprediksi akan meningkat 2-3 kali lipat saat libur Natal dan Tahun Baru 2022.


Untuk okupansi hotel, dari data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) diketahui terdapat kenaikan okupansi pada malam pergantian tahun, meski tidak merata. Tingkat okupansi pada akhir tahun secara nasional bisa mencapai target kenaikan 5 sampai 10 persen, terlepas dari ketiadaan cuti bersama. 


Tahun lalu, rata-rata keterisian hotel pada Desember hanya di kisaran 40 sampai 50 persen. Menteri Sandiaga menyebutkan pada Libur Natal lalu rata-rata tingkat hunian (okupansi) kamar hotel secara regional Bali mencapai 55 persen, dengan 95 persen yang memenuhi okupansi adalah wisatawan nusantara. 


Di Yogyakarta, peningkatan reservasi hotel usai libur tahun baru sudah mencapai lebih dari 40-60 persen.

Sementara Kota Bandung pada malam tahun baru 2022 juga mencapai angka maksimal dan sebanyak 50 hotel yang tergabung dalam H3B saat ini dalam kondisi penuh. Sesuai peraturan yang berlaku saat ini okupansi hotel diberi batas 75 persen oleh Pemkot Bandung.