Jakarta, BIZNEWS.ID - Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat dalam penanganan perubahan iklim. Hal ini ditunjukkan dengan meluncurkan Country Platform untuk Mekanisme Tansisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) bersama dengan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).
“Peluncuran ini sangat tepat, khususnya pada awal pertemuan Presidensi G20 Indonesia. Ini merupakan momentum penting untuk mendorong seluruh anggota dan negara lain untuk menjalankan komitmen pembiayaan iklim mereka dengan inisiatif yang nyata dan dapat diimplementasikan”, ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu pada Soft Launching of Indonesia’s ETM Country Platform, Sustainable Finance for Climate Transition Roundtable, sebagai bagian dari rangkaian Side Events Pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Ketiga 2022.
Sebelumnya, Menteri Keuangan dan ADB telah melakukan kerjasama baru peluncuran ETM Indonesia pada November 2021, yang dimana Indonesia telah mengembangkan desain implementasi ETM yang efektif dan terukur. Indonesia juga telah sepakat untuk menetapkan serangkaian tujuan dan milestone yang harus dicapai oleh para pemangku kepentingan menuju Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Indonesia dan COP 27 di Mesir nanti.
Seperti dikutip Kemenkeu.go.id, Indonesia memberikan prioritas pada transisi energi menuju energi yang lebih bersih. Namun dalam transisi ini, Pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa perekonomian dapat terus tumbuh dan memerlukan lebih banyak energi dan listrik, tetapi pada saat yang sama harus mengurangi emisi. Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan kombinasi dari upaya pensiun dini (early retirement) pembangkit listrik tenaga batu bara dan secara bersamaan melakukan pengembangan energi terbarukan. Early retirement akan dilaksanakan secara terukur dan bertahap dalam jangka menengah dan panjang. Pemerintah memastikan bahwa transisi ini tetap terjangkau (affordable) bagi masyarakat, dunia usaha, dan juga bagi APBN.
ETM sendiri merupakan rencana ambisius yang dapat mendorong peningkatan infrastruktur energi Indonesia dan mempercepat transisi energi menuju emisi nol bersih dengan cara yang adil dan terjangkau di 2060 atau dipercepat.ETM sendiri terdiri dari dua skema. Pertama, skema Fasilitas Pengurangan Emisi (Carbon Reduction Facility / CRF) digunakan untuk pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) di Indonesia. Sementara, skema Fasilitas Energi Bersih (Clean Energy Facility /CEF) ditujukan untuk mengembangkan atau menginvestasikan pembangunan fasilitas energi hijau. Mekanisme ini diharapkan menjadi solusi bersama bagi masyarakat, investor, perekonomian daerah, dan lingkungan.
Untuk sampai pada level implementasi, pengaturan dalam mekanisme tersebut harus didefinisikan dengan baik, termasuk lembaga yang berpartisipasi, instrument pembiayaan, tantangan, dan manfaat atau kerugian keuangan dan ekonomi yang diharapkan. Terkait hal ini, country platform mengakomodasi pendekatan holistik yang dibutuhkan untuk implementasi ETM.
“Country platform ETM akan menjadi salah satu deliverable nyata dalam Presidensi G20 Indonesia. Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi contoh bagi negara lain dan berharap agar komitmen yang sama dapat diimplentasikan oleh negara dan mitra pembangunan lain di kawasan dan global”, tutup Febrio.
LEAVE A REPLY