Jakarta, BIZNEWS.ID - Produksi minyak di Kalimantan dan Sulawesi tembus 82.711 barel per hari. Realisasi itu melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni 78.947 barel per hari. Begitu pula dengan gas, dari target 1.597 juta meter standar kaki kubik per hari (mmscfd), realisasinya mencapai 1.702 mmscfd.
"Produksi minyak dan gas (migas) di Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 12 persen dari produksi migas nasional," terang Humas Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Kalimantan-Sulawesi Sebastian Julius, dilansir Antara, Kamis (26/11).
PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memberikan kontribusi minyak 29.191 barel per hari atau 47 persen, sedangkan sumbangsih gas sebesar 560 mmscfd atau 48 persen dari realisasi keseluruhan.
Sementara itu, 53 persen produksi minyak dan 52 persen produksi gas lainnya disumbang dari berbagai kontraktor migas di wilayah sekitar.
Yakni, Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS), Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Asset 5, Eni Muara Bakau, Mubadala, Chevron Makassar, Chevron Rapak, Eni East Sepinggan, dan Perusda Benuo Taka Penajam Paser Utara.
"Dengan kondisi cadangan yang secara alami semakin menurun, mempertahankan tingkat produksi adalah perjuangan yang luar biasa," kata Sebastian.
Gas produksi PHM, misalnya, pada periode 2019 lalu mencapai 657 mmscfd per hari. Tingkat penurunan alamiahnya sekitar 14,7 persen pada tahun ini, dengan produksi 560 mmscfd.
Menurut Sebastian, kontraktor migas terus melakukan upaya penambahan sumur pengembangan untuk menahan laju penurunan. Termasuk juga, perawatan sumur-sumur yang ada (existing), mengaktifkan sumur-sumur tua yang masih potensial, serta eksplorasi.
"Tahun ini, ada rencana pengeboran 13 sumur eksplorasi dan telah berhasil dikerjakan enam sumur, termasuk juga dua operasi seismik sebagai upaya awal untuk memastikan lokasi cadangan hidrokarbon di bawah tanah," tandasnya. Demikian CNN Indonesia
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY