Oleh : Jeffry Nurulloh - Pengamat Masalah Sosial
Jakarta, BIZNEWS.ID - Dijaman modern atau era sekarang ini banyak kelakuan atau perilaku seorang pria atau suami yang menyimpang dalam hal berhubungan sex. Penyimpangan perilaku sex bagi pria beristri, bisa berupa menyukai pasangan orang lain, mencintai wanita lain atau hanya sekedar membuang hasrat sex di lokasi prostitusi.
Dalam kehidupan sehari-hari, hal semacam itu dinamakan selingkuh. Namun dalam sebuah catatan perjalanan sex, pengalaman dan kehidupan sex, ada hal yang menarik dan sempat menjadi penelitian, yaitu sesungguhnya pria atau suami yang selingkuh itu, bukan tidak bahagia dengan pasangannya.
Perselingkuhan pria terjadi karena adanya peluang, kesempatan dan tantangan. “Jadi banyak pria/suami yang melakukan selingkuh awalnya merasa tertantang untuk mencoba dan mendapat respon,” kata Jeffry. Menurut Jeffry, setelah direspon oleh wanita selingkuhannya atau WIL (wanita idaman lain), seorang pria hidung belang biasanya mencoba menindaklanjuti dengan HTS atau disebut Hubungan Tanpa Status.
“Artinya mereka sama-sama komitmen melakukan hubungan suka-sama suka, sehingga merasa perselingkuhan itu indah dari pada seseorang pria harus melakukan poligami,” kata Jeffry. Tanpa ikatan pernikahan, seorang pria atau wanita lebih leluasa karena dapat memuaskan nafsu birahi tanpa adanya ikatan resmi dan tentu tidak menyakiti pasangan resmi kita.
Terkait perselingkuhan ini, penelitian sudah dilakukan oleh Rutger University, yang menyebutkan bahwa 56% pria yang berselingkuh sebenarnya bahagia dengan pasangannya saat ini atau mereka sering kali bukannya tidak puas dengan pasangannya.
Editor : Atma
Photo : google image
Headline
LEAVE A REPLY