Keterangan Gambar : Ketua Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi (ketiga dari kiri) menyerahkan penghargaan berupa Pin Emas kepada Carina Joe atas peran dan prestasinya dalam penanganan Covid-19 di Indonesia dan dunia. Carina adalah pemegang Hak Paten Vaksin Covid-19 AstraZeneca.(Foto Dok BPK Penabur)
BizNews.id - Jakarta - Atas pencapaian prestasi yang membanggakan, Dr. Carina Citra Dewi Joe, Ph.D., pemegang Hak Paten Vaksin Covid-19 - AstraZeneca, menerima Pin Emas dari Yayasan BPK Penabur pada Senin (25/9). Perempuan yang akrab disapa Carina Joe ini merupakan Generasi Best BPK Penabur.
“Kami memberikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas peran serta Carina Joe dalam membantu penanganan Covid-19 di Indonesia serta dunia dan sebagai salah satu bentuk apresiasi BPK Penabur kepada salah seorang alumni yang memberikan dampak bagi
sesama,” ujar Adri Lazuardi, Ketua Umum Yayasan BPK Penabur usai pemberian Pin Emas kepada Carina Joe di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara.
Adri mengatakan BPK Penabur sangat bangga atas prestasi luar biasa yang ditorehkan oleh Carina Joe. Menurut Adri, Carina Joe telah berjasa besar bagi dunia dengan menemukan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang telah menyelamatkan jutaan nyawa manusia.
Alumni SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, lulusan tahun 2005 ini merupakan Senior Postdoctoral Research Scientist di bidang Pengembangan Vaksin dengan fokus pada vaksin vektor virus di University of Oxford. Carina bekerja secara terus-menerus dalam proses manufaktur untuk
vaksin Adenovirus-vectored serta memainkan peran kepemimpinan dalam beberapa proyek kolaboratif internasional dengan mitra industri.
Carina Joe juga berkontribusi pada pengembangan fasilitas Bio Process and Analytical Development (BiPAD) yang didirikan untuk meningkatkan terjemahan temuan penelitian medis guna meningkatkan hasil pasien. Carina Joe meraih gelar master dan Ph.D. di bidang Bioteknologi di Royal Melbourne Institute
of Technology, Australia.
Sebelum bergabung dengan Oxford University, Carina pernah bekerja di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO). Di Jenner Institute, Carina menginvestigasi metode-metode yang lebih baik dalam manufaktur vaksin, termasuk vektor adenovirus. Carina dikenal sebagai salah satu pemilik paten vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam manufaktur skala besar. Dalam wawancara, Carina Joe menceritakan studi yang ia tempuh sepanjang perjalanan karier ilmiahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dalam waktu dua tahun melalui program akselerasi di SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, Carina melanjutkan studi S1 di bidang Bioteknologi di Hongkong, lalu S2 dan doktoral di Australia. Selama masa studi doktoralnya di Australia, Carina Joe fokus mempelajari teknologi vaksin.
Carina Joe kemudian bekerja di Oxford, Inggris. Di Negeri Pangeran Charles itulah, jerih payah Carina Joe mendapat apresiasi, yakni diberi tugas menangani proyek pengembangan vaksin Covid-19. Selain dianggap ahli di bidangnya, pengalaman bekerja di industri selama tujuh tahun dan fokus pada pengembangan produk skala besar untuk standar manusia, membuat kompetensi keilmuan Carina Joe sangat diakui dan juga dipresiasi banyak kalangan.(Dens)
LEAVE A REPLY