Jakarta, BIZNEWS.ID - Jagad hiburan dikejutkan dengan Video klip Lathi yang sejak diunggah pada akhir Maret 2020 telah ditonton lebih dari 81 juta kali di platform Youtube. Pengamat Musik dan sosmed Jonie Hermanto menilai kehadiran Lathi dimasa pandemik dimana orang dirumah aja dan tingkat akses media sosial sangat tinggi menjadi momentum yang luar biasa sehingga Video klip Lathi ini memiliki viewer yang fantastis.

"Youtube sangat populer melebihi televisi dan instragram menjadi media sosial yang sangat diminati dan yang sangat fenomenal adalah platfom tiktok yang menjadikan lathi ini menjadi sebuah wholepackage yang sempurnya," Ujar CTO Air Mas Perkasa ini  dalam acara webinar dengan tema "Ada Pada Dengan Videoklip Lathi" yang menghadirkan pembicara Vicky Firdaus (creamypanda), Sutradara videoklip Weird Genius feat. Sara Fajira “Lathi”, Richard Buntario, Founder/CEO dari Broadcast Design Indonesia (BDI) dan  Yasser Fikry SE, MSi, CHt. Dosen tetap di STIKOM InterStudi.

lebih jauh ia menilai video klip lathi ini memiliki banyak sekali keunggulan, diantaranya lagunya yang unik. Menurutnya, secara syair memiliki perpaduan yang unik antara bahasa Inggris dan Bahasa jawa. Perpaduan syair ini menjadi daya tarik tersendiri bagi seniman luar untuk melakukan cover dan recreation di youtube.

"Eka Gustiawan sebagai seorang composer sangat jago dalam meramu elemen musik yang masuk dalam alam bawah sadar," tambah Jonie Hermanto. Menurutnya, aransemen pertama disajikan ke telinga netizen melalui tiktok backsound dan disusul dengan fenomena Lathi Chalange membuat sebaran video lathi ini cepat kenal masyarakat.

selain itu, ia menilai adanya tehnik promosi yang tepat. "Lathi menjadi fenomena yang pipeline yang tepat, promo word of mouth yang berjalan melalui lathichalange, dibungkus kemasan misteri, dibann di Malaysia  sampai dengan discover musisi di luar negeri menjadikan videoklip ini menjadi sangat luar biasa," tambahnya.

Video Lathi, lanjutnya, dengan sentuhan aransemen, lirik lagu, dan video klip yang berkualitas dipadu dengan strategi sosmed dengan teknik grassroot strategy membuat Lathi menjadi komoditas tayangan Internasional.