Keterangan Gambar : Bersama Dirtek PSSI Indra Sjafrie, Waketum PSSI Zainudin Amali memantau latihan Timnas U-17 di Lapangan C Komplek GBT, Surabaya, Selasa (7/11) malam. Timnas U-17 asuhan Pelatih Bima Sakti akan menjalani laga perdana Piala Dunia U-17 melawan Ekuador di Stadion GBT Surabaya, Jatim, Jumat (10/11).(Foto Dok PSSI)
Biznews.id - Surabaya -.Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali memantau latihan Tim U-17 Indonesia di Lapangan C Komplek GBT, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/11) malam. Amali mengatakan persiapan Timnas untuk Piala Dunia U-17 sudah dilakukan maksimal, sehingga diharapkan meraih hasil terbaik.
“Saya kira kami mempersiapkan dengan baik tim ini, karena kami sebagai tuan rumah. Dan sebagaimana teman-teman ketahui bahwa ini diawali dengan tim yang menjadi juara AFF U-16, itu modal utamanya,” kata Amali.
Timnas Indonesia yang diasuh pelatih Bima Sakti akan menghadapi Ekuador dalam laga pertama Grup A di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11).
“PSSI melakukan pemantauan talenta dan rekrutmen di 12 kota dan itu yang melengkapi apa yang sudah ada. Kemudian kami ada uji tanding, latihan di Bali, Jakarta, dan terakhir ke Jerman. Beberapa minggu di sana,” imbuh pria yang pernah menjabat Menpora itu.
Indonesia U-17 merupakan tim yang skuat utamanya adalah pemain Indonesia U-16. Beberapa dari mereka ikut menjuarai Piala AFF U-16 2022 yang berada di bawah arahan Bima Sakti, seperti Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, dan Arkhan Kaka.
Kekompakan dan kemampuan Tim sudah teruji dalam turnamen level Asia Tenggara. Kini, mereka tinggal memantapkan persiapan ditambah oleh pemain diaspora, seperti Amar Brkic dan Welber Jardim.
“Syukur ada perkembangan yang baik, jadi dari skuat di Piala AFF U-16 ditambah rekrutmen dari 12 kota, ada juga diaspora kami dapatkan, tentu sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh pelatih kepala. Standardnya mengikuti itu,” ujar Amali.
Amali berharap kondisi para pemain dapat terjaga dengan baik sekembali latihan beberapa pekan di Jerman. Setiba di Jakarta dengan cuaca di atas 30 derajat, Tim dapat segera menyesuaikan kondisi cuaca, setelah merasakan suhu minus enam-lima di Jerman.
“Alhamdulillah daya tahan anak-anak bagus, dan motivasi mereka sangat bagus karena ini kesempatan buat mereka untuk menunjukkan kemampuan dan inilah pertama kali timnas Indonesia masuk (putaran) final Piala Dunia,” ucapnya.
Persiapan Indonesia menuju Piala Dunia U-17 memang dilakukan sejak jauh hari. Setelah menjalani TC di Jerman selama lima pekan, Tim kemudian melanjutkan pemusatan latihan di Jakarta sebelum bergeser ke Surabaya.
Cuaca yang berubah-ubah ini yang dikhawatirkan memengaruhi kondisi fisik pemain. Apalagi, cuaca Surabaya sangat panas. Beruntung proses adaptasi berjalan dengan baik, sehingga membuat Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan tidak mengalami kendala penyesuaian diri.
“Kami berharap itu menjadi motivasi dan kami akan dorong terus supaya anak-anak bermain bagus. Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia supaya dalam pertandingan klaster Surabaya di mana timnas main ini, semoga mendapat hasil yang baik,” tambah Amali.
Di sisi lain, Pelatih Bima Sakti tidak ingin anak asuhnya terbebani dengan status sebagai tuan rumah. Dia meminta kepada para pemain tampil lepas agar bisa menunjukkan permainan terbaik.
“Terimakasih atas dukungannya PSSI, Ketum, Waketum, manajer, Dirtek dan penasehat saya yang selalu memantau perkembangan kami. Dan Alhamdulillah seperti disampaikan Waketum, semua pemain dalam kondisi sehat dan siap untuk memberikan yang terbaik di hari Jumat nanti di pertandingan lawan Ekuador,” kata Bima Sakti.(Dens)
LEAVE A REPLY