Keterangan Gambar : Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menerima penghargaan peringkat Emas ASRRAT 2023 dari Ketua NCCR Dr. Ali Darwin.(Foto Humas SKK)
BizNews.id - Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meraih peringkat Emas pada ajang Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) yang diadakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) di Jakarta (6/11). Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti menerima penghargaan tersebut dari Ketua NCCR Dr. Ali Darwin bersama penerima penghargaan lainnya.
Kegiatan ASRRAT 2023 yang mengusung tema "Navigating the Path to Net Zero: Accelerating Climate Action in Asia" ini diikuti oleh 68 peserta yang berasal dari berbagai organisasi.
Dalam pidato pembukaannya, Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengapresiasi para peserta ASRRAT 2023. Ia mengatakan dedikasi perusahaan dan organisasi terhadap transparansi dan akuntabilitas serta inisiatifnya untuk mengukur dan memitigasi risiko dampak lingkungan dan sosial sangat menginspirasi.
"Laporan keberlanjutan telah memberikan wawasan berharga mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mengurangi emisi, melestarikan sumber daya, dan memajukan keadilan sosial. Hal ini juga berfungsi sebagai road map untuk diikuti oleh bisnis dan organisasi lain," tambah Ali.
Atas raihan penghargaan tersebut, Shinta menyampaikan bahwa penghargaan ini tidak hanya sebagai apresiasi kepada SKK Migas tetapi juga pelaku industri hulu migas, khususnya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Sebagai wakil Pemerintah dalam mengelola industri hulu migas, maka apa yang kami sajikan dalam laporan keberlanjutan (sustainability report) adalah wujud dari yang telah dilakukan oleh KKKS dalam melaksanakan rencana dan strategi (Renstra) Indonesia Oil & gas (IOG) 4.0”, kata Shinta.
Keberlanjutan lingkungan telah menjadi kegiatan pokok di industri hulu migas, karena menjadi salah satu target dalam Renstra IOG 4.0. Shinta menjelaskan target yang telah dicanangkan oleh industri hulu migas tidak hanya dalam upaya mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030, tetapi juga membawa kemanfaatan industri hulu migas dan multiplier effect yang dihasilkan serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
SKK Migas secara berkelanjutan terus melaksanakan program low carbon initiative, melalui mendorong regulasi untuk mendukung kegiatan pengurangan emisi karbon, upaya mencapai zero flaring, carbon capture storage (CCS) maupun carbon capture utilization and storage (CCUS), reforestrasi atau penanaman pohon hingga manajemen energi.
“Penghargaan ini bukanlah tujuan dari apa yang telah dilakukan SKK Migas dan industri hulu migas, karena apa yang kami tuangkan dalam laporan keberlanjutan SKK Migas adalah wujud tanggung jawab kami dalam menjalankan tugas mengelola kekayaan alam untuk keberlanjutan pembangunan dimasa yang akan datang dan mewariskan lingkungan yang baik bagi generasi berikutnya” pungkas Shinta.(Dens)
LEAVE A REPLY