Jakarta, BIZNEWS.ID - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali menjadi inspektur upacara pengukuhan kontingen atau tim Indonesia untuk SEA Games 2021 yang digelar di Hall A Basket Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/5).
Turut hadir dalam acara ini, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, Ketua Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia SEA Games 2021 Vietnam Ferry J Kono, Wakil Ketua CdM Ade Lukman dan atlet serta ofisial kontingen Indonesia.
Upacara pengukuhan ini berlangsung dengan khidmat antara lain diisi dengan laporan Ketua CdM Ferry J Kono melaporkan kesiapan tim Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan yang dilakukan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari kepada para kontingen Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan janji atlet dan penyerahan bendera merah putih dari Menpora Amali kepada Ketua NOC Indonesia. Dan, dari Ketua NOC Indonesia kepada Ketua CdM.
Dalam arahannya saat memimpin upacara pengukuhan ini, Menpora Amali mengaku bersyukur Indonesia masih bisa berpartisipasi dalam ajang SEA Games ke-31 di Vietnam. Walaupun kita masih dalam situasi pandemi COVID-19.
"Tetapi sebagai tanda persahabatan kita terhadap negara-negara Asia Tenggara, maka kita mengirimkan kontingen untuk berlaga di dalam SEA Games yang ke-31 di Vietnam tahun ini," kata Menpora Amali.
Menpora Amali menjelaskan, pengiriman kontingen Indonesia pada SEA Games 31 Vietnam ini adalah yang pertama kali menggunakan paradigma baru tentang pembinaan prestasi olahraga nasional setelah adanya arahan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 tahun 2020.
Dalam arahannya, Presiden meminta Menpora, KOI dan KONI untuk melakukan review total tentang ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional.
"Arahan dan perintah Presiden itu langsung kita wujudkan dalam perubahan Undang-Undang nomor 11 tahun 2022 Tentang Keolahragaan, yang didahului dengan Perpres nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional," jelasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, satu pembeda antara SEA Games ke 30 Filipina dan SEA Games ke 31 Vietnam adalah jumlah kontingen yang diberangkatkan baik atlet official yang berkurang hampir 50 persen. Namun, dipastikan atlet yang berangkat benar-benar akan bisa menunjukkan prestasi yang membanggakan.
"Kita tidak asal-asalan mengirim atlet, kita tidak asal-asalan mengirim kontingen. Tapi semua kalian yang ada, atlet ini sudah melalui dengan ukuran-ukuran yang dilakukan tim review," katanya.
Tim review sendiri terdiri dari akademisi, praktisi dan juga ada perwakilan dari KONI dan KOI. Mereka dipastikan mendiskusikan berdasarkan catatan prestasi, treck record dan pertimbangan-pertimbangan lainnya yang dimiliki oleh atlet.
"Jadi saya ingin mengatakan bahwa pengiriman atlet kali ini Insya Allah kita upayakan seobyektif mungkin berdasarkan dengan parameter-parameter dan ukuran-ukuran yang bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.
Menpora Amali mengakui, hal ini merupakan sesuatu yang baru sebagai perubahan paradigma dalam pembinaan olahraga prestasi. Sebab, pemerintah memiliki target prestasi olahraga di olimpiade bukan sekadar SEA Games dan Asian Games.
"Jadi mulai sekarang mimpi para atlet terutama cabang-cabang olahraga olimpik mimpinya harus olimpiade, tidak bisa lagi hanya sekedar bermimpi tampil di event yang di bawahnya," katanya.
Menpora Amali berharap pengiriman kontingen SEA Games ini menjadi persiapan atlet untuk mempersiapkan diri mengikuti kualifikasi olimpiade Paris 2004 yang tidak akan lama lagi.
"Maka berjuanglah, bertandinglah semaksimal mungkin karena hasil yang akan kalian tunjukkan di SEA Games ini akan menjadi ukuran dan mudah-mudahan akan menjadi modal untuk lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024," harapnya.
foto:raiky/kemenpora.go.id
LEAVE A REPLY